Beranda / Liputan Khusus / Dialetika / Nasib Rektor di Jemari Menag

Nasib Rektor di Jemari Menag

Kamis, 17 November 2022 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga

Ilustrasi. [Foto: BP2M/Alfiah]


Lebih Demokratis

Berbekal pengalaman Rektor IAIN Lhokseumawe, Dr. Danial, M.Ag, menilai system seleksi Rektor yang berpedoman pada PMA 68/2015 menurutnya lebih demokratis dan berkualitas.

Ketika Dialeksis.com meminta tanggapanya, Kamis (17/11/2022) Rektor IAIN Lhokseumawe, Dr. Danial, M.Ag menjelaskan, nuansa politis dalam keterlibatan Menteri menentukan Rektor, nuansanya kecil sekali.

“Kalau yang saya lihat di antara sekian model, termasuk model Kemenag sebelumnya, PMA 68/2015 ini paling demokratis,” sebut Danial.

Kenapa, jelasnya, karena ada tiga tahap. Pertama seleksi administratif dan penilaian kualitatif. Itu dilakukan oleh senat. Apa saja yang dinilai Senat diketahui dan terbuka untuk semua calon Rektor.

“Sangat detail. Aspeknya apa, disertai dengan contoh, sangat transparan. Contoh contoh kongkrit tidak bisa yang abstrak-abstrak,” jelasnya.

Kemudian setelah diseleksi oleh panitia yang dibentuk di Kampus, dan dinilai oleh senat nanti baru dikirim Ke Menag. Di Kemenag itu diseleksi oleh Pansel.

“Pansel itu terdiri dari tujuh orang guru besar senior dan guru besar ini rata rata mantan Rektor di berbagai Universitas yang kredibilitasnya di kalangan akedemitas sudah diakui,” kata Danial.

Selanjutnya »     “Lalu Pansel ini bertugas memilih tiga...
Halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda