Nasib Rektor di Jemari Menag
Font: Ukuran: - +
Reporter : Baga
Ilustrasi. [Foto: BP2M/Alfiah]
"Komsel beranggotakan tujuh orang yang dinilai memiliki integritas, kapasitas, kapabilitas, dan pengalaman menjadi pimpinan perguruan tinggi. Ada juga unsur birokrasi Kementerian Agama. Anggota Komsel rata-rata berasal dari kampus, dan seluruhnya adalah guru besar," tuturnya.
"Jadi Komsel tentu bukan orang sembarangan. Mereka diberi tanggung jawab untuk memilih tiga orang dari calon yang sebelumnya diseleksi Senat PTK," ujarnya.
Pernyataan yang nyaris senada dengan pihak Menag disampaikan Prof. Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution MA.Guru Besar IAIN Langsa. Guru besar ini menjelaskan ada tiga poin soal penetapan.
Pertama Rasional. Menurutnya, Menteri sangat berhati-hati dalam menentukan orang. Tidak berhenti pada hasil wawancara, akan tetapi banyak aspek lain yang digali seperti integritas, kapasitas, kapabilitas, dan pengalaman menjadi pimpinan perguruan tinggi.
Ada juga unsur birokrasi Kementerian Agama. Semua itu menjadi pertimbangan dalam menentukan terpilih tidaknya calon menjadi rektor, jelasnya.
Kedua, transparan indikasinya ada tahapan. Pertama, seleksi administratif dan kualitatif oleh panitia dan senat di PTK masing-masing. Penglibatan Senat justru dilakukan sejak awal. Jadi Senatlah yang memberikan penilaian awal tentang kelayakan para calon Rektor.
Kedua, fit and proper test oleh komisi seleksi untuk menetapkan para calon yang sebelumnya diseleksi senat PTK dan ditetapkan masuk tiga besar. Hasil fit and proper test dari Komsel ini selanjutnya disampaikan ke Menteri Agama. Ketiga, Menteri Agama memilih satu dari tiga nama yang diusulkan Komisi Seleksi.
Poin ketiga menurut guru besar ini, yakni terukur. Implementasi PMA (Putusan Menteri Agama) sebagai upaya ikhtiar besar meminimalisir munculnya friksi-friksi dan kelompok-kelompok internal di kampus yang biasa diistilahkan dengan dinamika politik kampus akibat prosesi pemilihan Rektor.
Mengenai sejumlah kritikan dari sejumlah pihak tentang PMA 68/2015 menurut guru besar IAIN Langsa ini, sebaiknya kritikan, gagasan dan masukan lazimnya disampaikan dengan basis data, akademik dan pengkajian rasional not prasangka apalagi fitnah. Nauzubillah.
Selanjutnya » Lebih DemokratisBerbekal pengalaman Rekt...