-
Al-Quran, Transmigrasi, Ancam Keuchik: Strategi Sekber Golkar Aceh dalam Pemilu 1971, 1977, dan 1982 (Bagian 3)
Analisis | 1 bulan lalu
-
Al-Quran, Transmigrasi, Ancam Keuchik: Strategi Sekber Golkar Aceh dalam Pemilu 1971, 1977, dan 1982 (Bagian 2)
Analisis | 1 bulan lalu
-
Al-Quran, Transmigrasi, Ancam Keuchik: Strategi Sekber Golkar Aceh dalam Pemilu 1971, 1977, dan 1982 (Bagian 1)
Analisis | 1 bulan lalu
-
Menyoal Aspek Yuridis Seleksi Direksi PDAM Tirta Tamiang
Analisis | 1 bulan lalu
-
KIP di Antara Sengkarut Jadwal Pilkada Aceh
Analisis | 2 bulan lalu
-
Jalan Tengah Pilkada Aceh
Analisis | 2 bulan lalu
-
MENGAPA ANGGOTA DPRD KALAH DENGAN EKSEKUTIF? Analisis Kritis terhadap Proses Penyusunan Anggaran
Analisis | 2 bulan lalu
-
Sejarah Pemerkosaan Perempuan di Timur Aceh: 1986-2020
Analisis | 3 bulan lalu
-
Mewaspadai Kelangkaan Beras di Indonesia
Analisis | 4 bulan lalu
-
Investasi Minerba dan Kerentanan Hak Masyarakat Adat Dalam RUU Omnibus Law
I
Analisis | 4 bulan lalu
-
Komentar-komentar Orang Aceh saat Soekarno Meninggal Dunia
Analisis | 5 bulan lalu
-
ANGGARAN TANPA AKUNTABILITAS DI MASA PANDEMI COVID-19
Analisis | 5 bulan lalu
-
Perubahan APBD di Masa Pandemi Covid-19
Analisis | 5 bulan lalu
-
Memahami Perilaku Pemilih Aceh
Analisis | 6 bulan lalu
-
Logika Politik Hukum Pendefinitifan Gubernur-Wakil Gubernur Aceh
Analisis | 6 bulan lalu
-
Drama Anggaran Multiyears Ditangan Elit
Analisis | 6 bulan lalu
-
Masa Depan Politik Aceh
Gagasan pemikiran politik masa depan Aceh di lihat dari dua hal, yaitu pengaruh kepentingan elit politik pusat terhadap kekhususan politik lokal Aceh dan perilaku elit politik. Kedua pondasi itu harus mencerminkan narasi yang ideal berorientasi pada semangat membawa perubahan bagi masyarakat Aceh. Bukan malah semakin terpuruk jauh dari mimpi dalam mewujudkan Aceh yang sejahtera, adil, dan makmur. Intinya, narasi politik yang dibangun bukanlah sama sekali jauh dari harapan publik di Aceh.
Analisis | 7 bulan lalu
-
Blunder Moderasi Kerukunan Umat oleh TNI
Wacana TNI memoderasi umat beragama yang kini menyebar seperti kehilangan kompas. Pertama, publik banyak tak tahu siapa yang memunculkan wacana ini. Tiba-tiba ia lepas dari tangkap dan meriuhkan ruang pemikiran publik. Kedua, wacana ini seperti amnesia sejarah, muncul lagi oleh piloks-piloks politik kekinian yang tak otentik, sehingga tak menyadari bahwa praktiknya bisa berbahaya bagi perkembangan demokrasi di Indonesia.
Analisis | 7 bulan lalu
-
Penyelenggara Haji Mandiri Aceh, Mungkinkah?
Wacana penyelenggaraan haji secara mandiri menguat setelah pihak otoritas Arab Saudi menunda pelaksanaan ibadah haji tahun 2020 akibat pandemi Covid 19. Wacana itu menguat dari Provinsi Aceh, provinsi yang notabene merupakan wilayah otonomi khusus dalam wilayah Indonesia.
Analisis | 8 bulan lalu
-
Syarkawi Bupati Tersandera Keadaan
Analisis | 8 bulan lalu