Banjir lagi, Apakah Kita Manusia Pecundang?
Font: Ukuran: - +
Reporter : Baga
Banjir Aceh Utara. [Foto: Dialeksis]
Dari keterangan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), musibah banjir Aceh Utara hingga Jumat (7/10/2022) tercatat 41.120 jiwa mengungsi (12.598 KK). Tidak ada korban jiwa, namun kerugian harta benda, sumber usaha rakyat tak ternilai harganya, butuh waktu untuk memulihkanya.
Ribuan unit rumah terendam dan terkena dampak banjir (angka pastinya masih dalam pendataan) ribuan hektar lahan pertanian terendam, fasilitas umum, gedung pemerintah, sekolah, juga terkena amukan banjir.
Sebenarnya, bila langganan banjir ini dapat disiasati dengan baik, banjir langganan ini dampaknya bisa diperkecil dan tidak terlalu menyengsarakan masyarakat. Setiap tahun sungai Krueng Keureuto menimbulkan bencana banjir di daerah pengalirannya.
Kawasan yang dilandanya meliputi kecamatan Matangkuli, Lhoksukon, Baktiya, Tanah Pasir. Lama genangannya mencapai 7 hari sampai 15 hari, dengan ketinggian 60 cm sampai 100 cm. Namun, kali ini imbasnya sudah melanda 14 kecamatan di sana.
Selain faktor curah hujan yang tinggi, kesiapan manusia dalam menyikapi banjir langganan ini juga turut menentukan bagaimana keadaan lapangan.
Sungai sungai sudah kehilangan kemampuannya dalam menampung dan mengalirkan debit air yang tinggi, dimana air ini hulunya berasal dari Bener Meriah dan Aceh Tengah. Selain itu tanggul-tanggul yang ada banyak yang jebol, kondisi tanggul juga banyak yang rendah.
Selanjutnya » Luputkah dari perhatian Pemkab Aceh Utar...