Banjir lagi, Apakah Kita Manusia Pecundang?
Font: Ukuran: - +
Reporter : Baga
Banjir Aceh Utara. [Foto: Dialeksis]
Sejumlah pakar yang tergabung dalam Grup WhatsApp FGD-Tokoh Aceh Nasional (TAN) juga menawarkan solusi untuk menangani persoalan itu secara permanen. Diskusi menarik ini kemudian diberitakan media Serambi.
Diskusi di grup ini dipicu dari sebuah video yang merekam Muspika dan warga Kecamatan Samudera mengevakuasi warga dari lokasi yang diterjang banjir.
“Ini banjir bandang tahunan, sampai saat ini belum ada solusi dari pemerintah, kiban di gampong droen Ustaz Teuku Zulkhairi?,” tulis Muntasir Ramli, menyertai postingan video itu. Dr Teuku Zulkhairi yang ditanya langsung merespons dengan kalimat yang memelas.
Guru Besar Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Dr Teuku A Sanny, adalah salah satu pakar yang memberikan pendapatnya dalam diskusi tersebut.
Prof TA Sanny mengatakan, ada dua cara untuk menangani persoalan banjir tahunan ini secara permanen, yakni reboisasi dan rekayasa.
“Tapi, sebelum melakukan kedua cara ini, point pentingnya adalah harus dilakukan penelitian secara komprehensif dari hulu ke hilir untuk menanggulangi persoalan di Aceh Utara ini, tidak bisa secara parsial,” ujar TA Sanny menjawab media Serambi.
Prof TA Sanny, Guru Besar ITB asal Montasik Aceh Besar yang saat ini bekerja sebagai supervisor kereta cepat Jakarta-Bandung dan MRT Jakarta Fase I dan Fase II, menyebutkan, ada tiga hal yang menyebabkan terjadinya banjir, termasuk yang terjadi secara rutin setiap tahunnya.
Selanjutnya » Pertama, intensitas hujan yang terlalu t...