Ilustrasi. Seorang polisi Inggris yang tengah menahan seorang tersangka di sebuah kantor polisi di London tewas ditembak. (Istockphoto/ Ipopba)

DIALEKSIS.COM | London - Seorang polisi di Inggris yang tengah menahan seorang tersangka tewas ditembak pada Jumat (25/9) pagi waktu setempat di sebuah kantor polisi di Ibu Kota London.

Kepolisian Metropolitan London mengatakan polisi tersebut ditembak di Pos Polisi Croydon, selatan kota London tepat setelah pukul 02.00 waktu setempat.

Dia sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak terselamatkan.

Sementara itu, seorang pria berusia 23 tahun yang ditangkap polisi tersebut berada dalam kondisi kritis di rumah sakit karena turut mengalami luka tembak.

Penyelidik menyatakan bahwa senjata api yang ditembakkan bukan milik polisi.

Jarang ada petugas polisi yang ditembak dan dibunuh di Inggris karena negara itu memiliki undang-undang senjata api yang ketat.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dan politikus senior lainnya pun memberikan komentar terkait kasus tersebut.

"Kami berutang besar kepada mereka yang mempertaruhkan nyawa mereka sendiri untuk menjaga kami tetap aman," kata Johnson dikutip dari Associated Press.

Wali Kota London, Sadiq Khan, mengatakan bahwa polisi yang menjadi korban adalah seorang pemberani karena telah membantu menjaga keamanan warga London.

"Hati saya tertuju pada keluarga opsir pemberani ini, yang telah membayar harga tertinggi untuk membantu menjaga keamanan warga London," ucapnya

Komisaris Polisi Metropolitan, Cressida Dick, pun memberikan apresiasi atas hal yang telah dilakukan koleganya. Dia menyatakan peristiwa itu memberikan gelombang kejut dan kesedihan di seluruh kesatuan.

Petugas setempat diketahui tengah menyelidiki kasus ini. Petugas polisi London terakhir yang tewas saat menjalankan tugas adalah Keith Palmer.

Dia ditikam hingga tewas pada Maret 2017 dalam serangan teror menggunakan kendaraan bermotor dan pisau di luar gedung Parlemen Inggris [cnnindonesia].