Beranda / Opini / Masalah Utama Aceh Itu Bernama “Kekhususan”

Masalah Utama Aceh Itu Bernama “Kekhususan”

Rabu, 28 September 2022 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Pemerhati Syariat Islam dan Sosial Politik, TM Jafar Sulaiman. [Foto: ist]

Jika ada yang melabelkan “anti syariat Islam” untuk orang-orang yang kritis terhadap implementasi syariat Islam, justru kebalikannya, yang melabelkan itulah yang anti terhadap syariat Islam rahmatan lil’alamin dan justru orang-orang yang kritislah yang membela Islam, membela Islam yang indah dan rahmatan lil’alamin, dari pembajakan oleh orang-orang yang ingin menerapkan syariat Islam dengan model abad pertengahan dan model Taliban.   

Aceh kaya akan sumber daya Alam, dengan kekhususannya Aceh bisa menjadi sebuah provinsi yang kosmopolit, modern dan multikultur. Tetapi sudah lemah secara politik, sudah tidak mahir dalam lobby dan membangun bergaining, sibuk pula bicara tentang kekhususan Aceh dalam bidang agama, habis waktu dan habis energi bicara syariat Islam yang sama sekali tidak ada hubunganya dengan kesejahteraan rakyat. 

Giliran bicara kekhususan dalam bidang politik, dalam bidang ekonomi, berkoar-koar hanya di media dan acara-acara resmi, padahal setelah itu diam menikmati cuan.  

Dunia terus berubah dan cepat sekali perubahannya. Otoritas agama, sekalipun berkoalisi dengan kekuasaan, tidak akan sanggup membendung arus deras perubahan, arus deras revolusi yang akan terjadi. Semua akan berubah tanpa pernah bisa diprediksikan sama sekali, sama seperti tidak ada yang bisa memprediksikan revolusi perancis, raja yang begitu berkuasa, bisa dipancung oleh rakyatnya. 

Demikian juga Tsar Rusia, bisa tumbang dengan revolusi Bolshevik, hatta juga Turki Usmani, saat itu semua mengatakan tidak mungkin kekhalifahan ini runtuh, yang terjadi adalah mereka runtuh dan hancur berkeping-keeping, apakah ini bisa terjadi pada syariat Islam Aceh? Mungkin saja.[]


Penulis: T M Jafar Sulaiman

Pemerhati Syariat Islam dan Sosial Politik

Halaman: 1 2 3
Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI