Rakor Persiapan Penetapan Upah Minimum, Mendagri Tekankan Pentingnya Buruh Bagi Bangsa
Font: Ukuran: - +
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menghadiri Rapat Koordinasi Persiapan Penetapan Upah Minimum Tahun 2023 dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jumat (18/11/2022). [Foto: Puspen Kemendagri]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan pentingnya peran buruh bagi bangsa dan negara. Menurutnya, peran buruh cukup penting sebagai salah satu motor utama pembangunan.
Hal itu disampaikan Mendagri secara virtual pada Rapat Koordinasi Persiapan Penetapan Upah Minimum Tahun 2023 dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jumat (18/11/2022).
Mendagri mengungkapkan, seringkali terdapat dinamika yang berhubungan dengan masalah perburuhan, salah satunya mengenai penetapan upah minimum regional. Karenanya, kebijakan tersebut memerlukan keterlibatan beberapa stakeholder seperti pemerintah selaku regulator, kalangan pengusaha, serta para buruh.
“Sehingga setiap perumusan kebijakan yang menyangkut masalah perburuhan, terutama masalah pengupahan itu selalu melibatkan tripartit antara pemerintah sebagai regulator, kemudian pengusaha, asosiasi maupun dengan pihak-pihak buruh sendiri,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, untuk mengoptimalkan upaya tersebut, komunikasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi penting. Pemerintah pusat dan daerah didorong agar menjalin komunikasi yang optimal, sehingga keduanya dapat bersama-sama mengambil kebijakan strategis.
"Kedua pihak tersebut juga perlu memiliki satu suara," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mendagri memberikan kesempatan bagi daerah untuk menyampaikan pandangannya mengenai persiapan penetapan upah minimum regional. Kemudian pandangan tersebut ditanggapi oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah. Pada kegiatan itu, Mendagri meminta daerah memberikan atensi terhadap hasil rapat tersebut. Sebab melalui hasil rapat ini, daerah akan membuat kebijakan strategis yang berimplikasi luas.
“Oleh karena itulah perlu kita lakukan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, agar pemerintah pusat dan daerah memiliki policy yang sama, kebijakan yang sama. Kemudian juga memiliki narasi yang sama,” tambah Mendagri.
Di lain sisi, Mendagri menyampaikan apresiasinya kepada jajaran kepala daerah yang hadir. Menurut Mendagri, kehadiran tersebut menunjukkan komitmen penting dari daerah terhadap kebijakan yang tak hanya akan berimplikasi kepada buruh, ekonomi, dan pengusaha, tetapi juga pada sosial, daya beli masyarakat, dan lain sebagainya.
Di akhir sambutannya, Mendagri meminta jajaran perangkat daerah yang hadir mewakili kepala daerah masing-masing agar melaporkan hasil rapat tersebut kepada kepala daerah. Sebab, hal tersebut menjadi salah satu indikator bagi Kemendagri dalam melihat kemampuan leadership jajaran kepala daerah. Ini terutama dalam membuat kebijakan yang strategis dan optimal.
Pada rapat tersebut hadir sebagai pembicara yakni Menaker Ida Fauziyah. Selain itu, hadir pula jajaran pejabat dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), serta para pejabat pimpinan tinggi madya di lingkungan Kemendagri. Selain itu, para kepala daerah dan jajarannya hadir secara virtual. [PK]