Anies Baswedan Atasi Banjir di Jakarta dengan Sumur Resapan
Font: Ukuran: - +
Sumur resapan. [Foto: Tempo/Ridho Fadilla]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ada perubahan di jalanan Jakarta semasa Anies Baswedan menjabat Gubernur. Bulatan-bulatan berongga 'menghiasi' badan jalan. Itu adalah sumur resapan. Sumur resapan ini cukup menghebohkan publik.
Konsep sumur resapan sebagai bagian dari drainase vertikal sudah disampaikan Anies sejak meretas jalan menuju kursi Gubernur DKI. Dia punya konsep, air yang jatuh ke bumi seharusnya bisa meresap ke tanah, tidak serta-merta dibuang ke laut. Ini adalah solusi untuk mengatasi masalah air tanah di Jakarta.
Soalnya, air tanah makin sedikit dari hari ke hari. Akibatnya, permukaan tanah menjadi semakin turun (land subsidence). Jakarta bisa tenggelam bila begini terus.
"Yang kita lakukan adalah memperbanyak sumur-sumur resapan di tiap kampung, di tiap rumah, di tiap jalan," kata Anies dalam debat kedua calon Gubernur DKI 2017.
Selain menyimpan air tanah, sumur resapan menjadi solusi untuk problem banjir. Dengan adanya sumur resapan, air yang biasanya tumpah karena tidak tertampung di saluran air menjadi terserap ke bumi.
Setelah menjadi Gubernur Jakarta, dengan Wakil Gubernur Sandiaga Uno dan dilanjutkan Ahmad Riza Patria, Anies Baswedan benar-benar membangun banyak sumur resapan. Hotel dan gedung yang tidak punya sumur resapan diberi sanksi oleh Anies, berupa tidak mendapatkan sertifikat layak fungsi.
Anak buah Anies saat itu, Ricki Marojahan Mulia selaku Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI, mengklaim sumur resapan mampu menyurutkan genangan dalam waktu yang jauh lebih cepat. Sebelum sumur resapan dibangun, genangan surut 10 jam. Setelah sumur resapan dibangun, genangan surut 15 menit saja.
2018, Anies menargetkan pembangunan 1,8 juta sumur resapan atau drainase vertikal. Realisasinya sedikit, yakni 1.772 titik sumur resapan, sebagaimana pernah diungkapkan anggota DPRD DKI Zita Anjani. Pada Desember 2021, DKI sudah membangun 19.042 titik sumur resapan.
Akhir cerita, usulan anggaran pembangunan sumur resapan Rp 120 miliar dicoret oleh DPRD DKI Jakarta dari RAPBD 2022, 24 November 2021. Setelah itu, DKI tetap bertekad membangun sumur resapan dengan dana di luar yang harus dianggarkan APBD. Kabar terakhir, Anies berbicara pada 21 September lalu, DKI sudah punya lebih dari 28 ribu drainase vertikal.
Selanjutnya » Kehebohan-kehebohan Sumur resapan terma...