kip lhok
Beranda / Kolom / Sudah Saatnya Sekda Aceh diganti?

Sudah Saatnya Sekda Aceh diganti?

Kamis, 28 Juli 2022 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Bahtiar Gayo

Taqwallah. [Foto: Istimewa]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Publik kini kembali disuguhkan dengan hingar bingar soal penggantian Sekda Aceh. Sebenarnya jabatan yang diemban Taqwallah sudah cukup lama dipersoalkan berbagai pihak. Namun kini menjadi trendy lagi, setelah DPRA mengirimkan surat rekomendasi.

Pihak “DPRA” mengangap Taqwallah bagaikan duri dalam daging. Pihak dewan merasakan Taqwallah penghambat komunikasi antara pemerintah dengan dewan. Hal itu disampaikan Safaruddin, Wakil Ketua DPRA, minggu terahir Juli 2022 ini.

Tiba tiba saya jadi teringat dengan tulisan saya setahun yang lalu, tepatnya 18 Agustus 2021 di rubrik kolom, Dialeksis.com. Judulnya juga singkat, Ganti Sekda Aceh?

Sebenarnya soal penempatan Taqwallah sebagai Sekda Aceh yang menjadi orang kepercayaan Nova Iriansyah, awal awal dia dilantik sudah banyak pihak yang mengkritisinya. Banyak pihak saat itu yang meminta agar Gubernur Aceh meninjau kembali penempatan Sekda.

Cerita soal penggantian Sekda ini merupakan cerita menahun. Secara politik begini keadaan komunikasi dengan DPRA, dianggap tidak cair jika Sekdanya masih dipertahankan. Jadi ini sebuah keinginan politik DPRA Aceh, tinggal kebijakan politik Pj Gubernur yang melanjutkan, sebut Safaruddin.

Namun semasa Nova Iriansyah, Taqwallah bagaikan anak “emas” sekuat apapun arus permintaan agar Sekda diganti, Nova tetap menjadikanya sebagai “orang kepercayaan”. Walau orang nomor satu di jajaran ASN Aceh senantiasa disoroti.

Pengamat kebijakan publik Nasrul Zaman awal-awal muncul nama Taqwalah, dia sudah sudah menyebutkan Taqwallah menjadi parasit di kepemimpinan Nova Iriansyah. Kritikan itu tidak menjadi parasite bagi Nova. Dia membiarkan arus deras itu berseliweran, bagaikan bola liar.

Bahkan ketika pemerintah Pusat “menampar” pejabat Aceh, karena sikap Sikap Sekda Aceh soal penyaluran dana untuk insentif Nakes yang telah berjuang melawan Covid-19, Nova Iriansyah bagaikan menutup telinganya.

Cubitan Ardian Dirjen Keuangan Mendagri yang pedas, atas “kepintaran” Sekda Aceh dalam menterjemahkan dana refocusing Covid-19, tidak membuat gaung usulan penggantian Sekda Aceh ini “menggugah” keyakinan Nova.

Mendapatkan kekuatan dukungan dari orang nomor satu di Aceh, Taqwalah mulai bersikap sesuai dengan keinginanya. Dia tidak peduli berbenturan dengan pihak manapun, termasuk DPRA, asalkan Nova Iriansyah tidak “menjewernya”.

Kini ketika Nova Lengser dan Aceh dipimpin Mayjen Purn. Achmad Marzuki, kembali pihak DPRA mengangkat persoalan yang sudah terendam cukup lama, kali ini melayangkang surat resmi memberikan rekomendasi penggantian Sekda Aceh.

Bagaimana sikap Pj Gubernur Aceh dalam menyikapi usulan yang sudah lama digaungkan ini? Pj Gubernur sudah membangun komunikasi yang harmonis dengan pihak DPRA. Peluang Pj Gubernur untuk mengaminkan permintaan dewan ini terbuka lebar.

Apalagi kini media meramaikan soal jabatan Sekda Aceh ini. Berbagai pihak juga mengeluarkan statemen yang terbilang pedas. Kritikan pedas, jauh jauh hari sebenarnya sudah disampaikan Nasrul Zaman, Pengamat Kebijakan Publik.

Pengamat ini menilai Taqwallah tidak punya soft skill yang bagus dan komunikasi sosialnya buruk sekali, kurang bisa menghargai perbedaan dan peradaban ide gagasan.

Publik kini disuguhkan kembali dengan berita hingar bingar soal Sekda. Apakah Pj Gubernur Aceh yang punya wewenang dalam soal ini mengikuti jejak Nova Iriansyah yang menjadikan sosok ASN nomor satu di Aceh ini sebagai orang kepercayaanya?

Pj Gubernur Aceh bukanlah orang baru di Aceh. Dia sudah mengenal seluk beluk Aceh dan punya sumber daya dan info data tentang negeri yang dipimpinya. Tentunya dia juga punya data tentang Sekda Aceh.

Dalam menjalankan roda pemerintahan, Pj Gubernur Aceh membutuhkan harmonisasi dan bersinergi dengan lintas berbagai pihak. Hal itu sangat dibutuhkan agar agenda, program yang disiapkan Pj Gubernur Aceh dapat berjalan dengan baik.

Bagaimana sikap Achmad Marzuki akan menjawab hingar bingar ini? Kita ikuti saja apa yang akan dilakukan Pj Gubernur dalam memoles Aceh. *Bahtiar Gayo

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda