Beranda / Liputan Khusus / Indepth / Kasus Gagal Ginjal Akut Indonesia Terkendali, Apakah Benar?

Kasus Gagal Ginjal Akut Indonesia Terkendali, Apakah Benar?

Sabtu, 12 November 2022 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Ilustrasi. [Foto: Getty Images/iStockphoto/wckiw]


DPR RI dan BPJS Kesehatan Pantau Kasus AKI di Aceh

Sebelumnya, tepatnya pada Kamis (10/11/2022) di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA), Komisi IX DPR RI serta Dewan Pengawas (Dewas) dan Direksi BPJS Kesehatan melakukan pemantauan penanganan kasus Gagal Ginjal Akut (AKI) pada anak di Aceh.

Dalam pertemuan itu, Tim Komisi IX diketuai Emanuel Melkiades Laka Lena mengunjungi Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin di Banda Aceh. Mereka hadir didampingi BPJS Kesehatan, R.M. Wiwieng Handayaningsih, Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Risiko BPJS Kesehatan, Mahlil Ruby serta Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Sumatera dan Aceh, Mariamah.

Diketahui, diberitakan sebelumnya RSUDZA merawat 30 pasien anak gagal ginjal akut (AKI) sejak Juni hingga Oktober. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, Iman Murahman ketika dikonfirmasi melalui via telepon oleh Dialeksis.com, Jumat (21/10/2022).

“Totalnya 31 anak, 20 meninggal dunia, 5 dirawat, 4 hidup dalam artian sehat atau sudah tidak dirawat lagi, dan sisanya dalam tahap verifikasi,” sebut.

Menurut Direktur RSUD Zainoel Abidin Isra Firmansyah, ada kendala selama ini yang dihadapi pasien umumnya yakni terlambat dirujuk dan datang sudah dalam kondisi berat serta kritis.

Bahkan, katanya, beberapa pasien disebut meninggal dalam perjalanan menuju RSUDZA. Sementara itu, kendala lainnya yakni kapasitas ruang PICU hanya 4 Bed, hasil uji pemeriksaan toksikologi belum didapatkan, dokter ahli konsultan nefrologi anak yang tersedia hanya satu orang dan terbatasnya tenaga perawat terampil Hemodialisa (HD) Anak. 

Selanjutnya »     Dijamin lewat Program JKNDirektur Perenc...
Halaman: 1 2 3 4 5 6 7
Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda