Beranda / Ekonomi / BDI Gandeng KADIN dan Mitra Majukan Diklat Vokasi Industri

BDI Gandeng KADIN dan Mitra Majukan Diklat Vokasi Industri

Rabu, 13 Desember 2023 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

KADIN Aceh terus melakukan pengembangan kerjasama yang kolaboratif dengan mitra strategis Kementerian/Lembaga dalam rangka akselerasi penguatan pendidikan dan pelatihan (diklat) vokasi industri oleh Balai Diklat Industri (BDI) Medan. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman kerjasama dengan 10 Mitra Industri, dilakukan pada tanggal 11 sampai dengan 13 Desember 2023, di Hotel The Ayana Conference Malioboro Yogyakarta. [Foto: for Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Yogyakarta - KADIN Aceh terus melakukan pengembangan kerjasama yang kolaboratif dengan mitra strategis Kementerian/Lembaga dalam rangka akselerasi penguatan pendidikan dan pelatihan (diklat) vokasi industri oleh Balai Diklat Industri (BDI) Medan.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman kerjasama dengan 10 Mitra Industri, dilakukan pada tanggal 11 sampai dengan 13 Desember 2023, di Hotel The Ayana Conference Malioboro Yogyakarta. 

Dihadiri Kepala BPSDMI Kementrian Perindustrian, Drs Masrokhan, M.PA, CG,C.AE, yang sekaligus menjadi key-note speaker dalam rangkaian acara tersebut. Selain itu, turut hadir Kepala Pusat SDM Industri BPSDMI Kementerian Perindustrian, Arnes Lukman, SE,M.SE, Kepala BDI Yogyakarta, Kunto Purwo Widagdo, S.T, M.M, Kepala BDI Medan, Chairil Almy, S.T, M.S.i, Kepala SMK SMTI Yogyakarta, Raden Rara Ening Kaekasiwi, S.T, M.P, Direktur Poltek ATK Yogyakarta, Drs Sugiyanto, S.Sn, M.Sn, Inspektorat 1 Inspektur Jenderal, Kesumaning Hastuti, Kadin Sumut, Isfan F Fakhruddin, Kadin Aceh, Teuku Jailani, Kadin Kota Medan, Misran, asosiasi serta para pimpinan dan perwakilan perusahaan industri.

Penandatanganan MoU ini dirangkai dalam kegiatan "Temu Industri 2023", mengusung tema "Sinergi Membangun SDM Menuju Industri Tangguh, Mandiri dan Berdaya Saing Global". Dilaksanakan untuk membangun kolaborasi kemitraan antara Balai Diklat Industri (BDI) Medan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) serta Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dengan diklat vokasi spesialisasi industri.

Seluruhnya ada 65 peserta yang mengikuti acara ini, terdiri dari Kadin 3 orang, Asosiasi 18 orang, perwakilan perusahaan Sumut Jawa dan Kalimantan 9 orang. Asosiasi Human Resource (HR) industri se-kota Medan 1 orang. Acara juga menghadirkan para panelis diskusi dari Kadin, Kementerian Perindustrian dan juga tim konsultan Inkubator BDI Medan. 

Program penguatan SDM vokasi industri oleh BDI dan satuan kerja sangat membutuhkan dukungan dan support dari semua pihak, guna mencapai target yang diharapkan. 

"Respon positif datang dari kabupaten/kota di Sumut yang menyatakan akan berkolaborasi dengan BDI, beberapa sudah menyatakan ikut mendukung dengan alokasi anggaran, salah satunya Dinas Industri Kota Medan akan mendukung dana untuk inkubator bisnis", ungkap Chairil Almy, Kepala BDI Medan. 

Menurut Kepala Badan BPSDMI, Kementerian Perindustrian, Masrokhan, ada 7 BDI di Indonesia sebagai pelaksana tugas pendidikan dan latihan (diklat) vokasi industri dan juga beberapa satuan kerja. 

"Kita patut bersyukur, pertumbuhan industri ditanah air sangat bagus dan ini tentu saja akan lebih membuka peluang bagi para alumni diklat untuk mendapatkan pekerjaan", ungkapnya. 

Diklat dengan konsep, Latih, Sertifikasi dan Kerja (3 in 1) ini, menjadi pendekatan praktik baik untuk dapat terus dikembangkan bersama para mitra industri. 

Pada diskusi yang dipanel ke dalam 2 sesi, pemateri memaparkan peluang dan tantangan dunia kerja yang sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi era revolusi industri 4.0, dan society 5.0. terjadinya pergeseran (shifting) pekerjaan dan adanya kompetensi keahlian yang telah hilang dan tergantikan dengan jabatan yang membutuhkan kompetensi keahlian baru yang terintegrasikan dengan digitalisasi dan serba automasi. 

"Oleh karena itu untuk memiliki kompetensi pada pekerjaan baru tersebut perlu bekerjasama dengan mitra dunia usaha dan industri untuk disesuaikan (link and match), kompetensi yang demand driven, atau industrial driven," sebut Teuku Jailani, WKU Vokasi dan Sertivikasi Kadin Aceh. 

Sementara Kadin Sumut, Isfan mengingatkan kebersamaan dan sinergitas agar terus diperkuat dalam diklat dan menyesuaikan dengan kebutuhan industri, seperti tenaga kerja operator dalam lingkungan pabrik yang bakal investasi di KEK Sei Mangke. 

"Jangan sampai industrinya dibangun tenaga kerja kita belum memiliki kompetensi yang sesuai dengan yang dibutuhkan, ini tantangan yang perlu segera kita carikan penyelesaiannya, disini sangat perlu dukungan dari kita semua, Kadin sebagai wadah siap mendorong," ujarnya.

BDI Medan melalui praktisi bisnis inkubator juga telah membina para tenan small medium enterprise (SME), atau sering disebut UMKM, kedalam program inkubasi. Dari program ini telah banyak UMKM yang berhasil dibina. 

"Perlu kita tingkatkan lagi kuantitas dan kapasitas para tenan, terutama melalui penguatan sikap dan semangat untuk lebih bersikap komitmen dan maju kedepannya", urai pakar inkubator bisnis, Dr Philly, menjawab pertanyaan dari salah satu peserta panel diskusi.

Kepala BDI Medan, Chairil Almy, berharap kepada mitra, baik Kadin maupun asosiasi dan DUDI yang memiliki misi yang sama dalam memajukan dunia usaha dan perekonomian nasional ini, makin bersemangat memperkuat sinergitas dalam membangun SDM menuju industri tangguh mandiri dan berdaya saing global, sehingga dapat melalui masa bonus demographi 2030 dengan selamat dan menyambut Indonesia emas 2045. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda