Beranda / Berita / Dunia / Pencemaran Nama Baik Mantan Legislator, Pengadilan Australia Perintahkan Google Bayar Rp7,4 Miliar

Pencemaran Nama Baik Mantan Legislator, Pengadilan Australia Perintahkan Google Bayar Rp7,4 Miliar

Senin, 06 Juni 2022 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi Google. [Foto: Ist.]

DIALEKSIS.COM | Australia - Pengadilan di Australia telah memerintahkan Google untuk membayar mantan legislator sekitar 715.000 dolar Australia ($515.000 atau Rp7,4 miliar) sebagai ganti rugi pencemaran nama baik atas dua video yang diposting ke YouTube.

Pengadilan Federal Australia menemukan pada hari Senin bahwa ada dua video yang mendorong John Barilaro, wakil perdana menteri negara bagian terpadat di Australia, New South Wales, untuk mundur dari politik sebelum waktunya.

Hakim Steven Rares mengatakan video, yang diposting oleh komentator politik Jordan Shanks merupakan "kampanye tanpa henti, rasis, fitnah, kasar dan memfitnah" terhadap Barilaro.

"Video-video itu mempertanyakan integritas mantan legislator itu, termasuk melabelinya korup tanpa bukti, dan menyebutnya dengan nama rasis dan ujaran kebencian," kata hakim, melansir Aljazeera, Senin (6/6/2022)

Dia menemukan bahwa Google Alphabet Inc, yang memiliki situs web berbagi konten YouTube, memperoleh ribuan dolar dengan menghosting kedua video tersebut, tetapi gagal menerapkan kebijakannya sendiri untuk mencegah ujaran kebencian, penindasan maya, dan pelecehan.

Video-video itu dilihat hampir 800.000 kali sejak diposting pada akhir 2020.

"Ketika Barilaro keluar dari politik pada Oktober 2021, itu karena dia trauma dengan kampanye Google dan Mr Shanks dan itu menyebabkan dia meninggalkan jabatan publik sebelum waktunya," kata Hakim Rares.

Seorang juru bicara Google tidak segera tersedia untuk dimintai komentar.

Perusahaan awalnya membela tindakannya tetapi kemudian menarik semua pembelaan dan mengakui bahwa video tersebut mencemarkan nama baik Barilaro, menurut kantor berita Australian Associated Press.

Seorang juru bicara Shanks, yang merupakan terdakwa bersama dengan Google sampai dia dan Barilaro mencapai penyelesaian tahun lalu, tidak segera tersedia untuk dimintai komentar. [Aljazeera]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda