Tak Istiqomah Terkait Finalisasi Cawagub, PNA Bisa DinilaiJelek oleh Rakyat
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Munculnya satu lagi Bakal Calon (Balon) Wakil Gubernur Aceh Sisa Masa Jabatan 2017-2022 dari Partai Nanggroe Aceh (PNA) mendapat tanggapan dari Cut Man, Ketua DPW PNA Nagan raya.
“PNA wajib istiqamah. Kalau tidak konsisten dan istiqamah, maka PNA akan dipandang jelek oleh rakyat," tulisnya via WhatsApp, Kamis (4/3/2021).
Bagi Mantan Ketua Sekber Tim Pemenangan Irwandi-Nova, munculnya nama Sayuti Abubakar secara tiba-tiba menjelang penetapan satu nama seperti sangat dipaksakan. Bahkan sebenarnya muncul nama Zaini Yusuf sudah terkesan penuh misteri, karena menjelang pengesahan satu nama dari tiga nama yang telah digadang-gandang sejak Januari 2021 lalu.
Menurut Mantan Wapang TNA WIL Meulaboh Raya itu, sebenarnya awal Februari 2021 lalu, Sekjen PNA telah merilis berita bakal memfinalkan satu nama dari tiga yang telah mendapat rekomendasi; yakni Muhammad Nazar, Muharuddin, Muhammad MTA, tetapi yang terjadi malah menambah satu nama Zaini Yusuf, lalu menjadi empat dan hari ini menjalang penetapan satu nama, masuk balon satu lagi, Sayuti Abubakar. Ini kan seperti ulok-ulok, tandas Cut Man.
”PNA sudah beberapa kali tidak komit dengan waktu, juga menambah bakal calon wagub setelah diumumkan akan ditetapkan. Hari ini bertambah lagi. Jadinya cawagub lima orang sudah. Namun, berapapun jumlah bakal calon wagub sisa jabatan yang dibursakan PNA, termasuk yang muncul tiba-tiba hari ini, yaitu Sayuti Abubakar, Sekretaris MTP PNA, saya kira janganlah dipaksakan, yang belum berpengalaman”, tandas Ketua Ormas BAPERA Nagan Raya itu.
Kalau PNA ingin hebat ke depan dan ingin memperbaiki keadaan tetapkan yang layak, memiliki kemampuan dan pengalaman. Dari seluruh daerah warga, tokoh hingga relawan timses pendukung Irwandi-Nova sudah begitu bagus menilai dan menyarankan, supaya mantan wagub Muhammad Nazar yang dijadikan calon tunggal pada saat finalisasi, tulis Cut Man.
Kemampuan dan pengalamannya memang sudah lebih untuk jabatan wagub. Ia dibutuhkan dengan kondisi seperti ini untuk membantu gubernur serta melayani masyarakat.
“Kalau telah ada yang ideal untuk jabatan wagub sisa jabatan itu, untuk apa kita paksakan yang jauh lebih buruk dan yang berkapasitas lebih rendah dari segala sisi,” katanya.
”Kita di daerah dan orang yang setia memenangkan Irwandi-Nova dulu tidak menginginkan jika seorang Irwandi rentan bisikan, karena hal itu mengganggu proses, merugikan PNA dan Aceh”, pungkasnya.
Seperti diberitakan bahwa hari ini telah beredar informasi diberbagai platform media daring, PNA menambah bakal calon Wakil Gubernur Aceh Sisa Masa Jabatan 2017-2022, Sekjen PNA Miswar Fuady mengatakan meski lima orang balon Wagub, PNA akan mengajukan satu nama saja sebagai calon final, katanya.
“Dan setelah melalui diskusi panjang, kami hanya menunggu siapa satu orang yang ditandatangani SK oleh Irwandi Yusuf selaku Ketua Umum. InsyaAllah Jumat 5 Maret 2021 akan diumumkan, katanya seperti dikutip sejumlah media online. (rel)