Kuasa Hukum (Pengacara) dan juga seorang Seniman, Nourman Hidayat. [Foto: Tangkapan Layar]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Southeast Asia (SEA)Today kali ini mengangkat kisah kuasa hukum (Pengacara) dan juga kreativitasnya sebagai seniman, Nourman Hidayat di Banda Aceh.

Informasi tersebut diperoleh Dialeksis.com dari Nandar Jurnalis lingkungan bersama jurnalis photo antara melalui cuplikan video.

Dalam video tersebut dijelaskan bahwa Ia merupakan kuasa hukum di Banda Aceh dan melanjutkan kreativitasnya juga dalam bidang melukis.

Ia mengatakan, dari kecil sudah mulai menggambar dengan pensil atau pulpen namun ketika menjadi pelukis yang sebenarnya yakni pada September 2016.

Pada saat itu ia sudah diumumkan untuk mengikuti Pameran Kritik Karya dan Rupa (Partikaru) di Museum Aceh.

"Saya memang suka menggambar dari kecil tapi dulu masih menggunakan pulpen, pensil, pakai apa yang ada, tapi pada September 2016 saya baru jadi pelukis sebenarnya," ucapnya dalam video tersebut.

Ia menyebut, ada beberapa orang mengatakannya seorang seniman diplomat yakni seniman yang memposisikan diplomasi antara pihak yang bersengketa. 

"Ada juga orang yang bilang saya ini seniman diplomat," ujarnya lagi.

Jadi, dengan cara melukis itu dapat membuyarkan kesalahpahaman yang ada, artinya apa yang kita lukis itu benar-benar berharga karena dapat menyatukan.

"Jadi, tidak boleh ada konflik atau sengketa," pungkasnya. [au]