Beranda / Berita / Aceh / Mualem: Jangan Hanya Membuat Kontroversi di Media Sosial, Kalau Ada Masalah Pulang ke Aceh

Mualem: Jangan Hanya Membuat Kontroversi di Media Sosial, Kalau Ada Masalah Pulang ke Aceh

Selasa, 16 Agustus 2022 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana Rizky

Tokoh Aceh, Tgk H Muzakir Manaf. [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Komite Peralihan Aceh, Tgk H Muzakir Manaf mengatakan, untuk pihak-pihak yang tidak berpartisipasi dalam perdamaian Aceh, jangan banyak bicara di luar negeri, pulang ke Aceh. 

Hal tersebut disampaikan pada Peringatan Hari Damai Aceh ke-17 bertajuk "Optimalisasi Butir-Butir MoU Helsinki demi Percepatan Pembangunan Aceh" Senin (15/8/2022) di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh.

Ia menyampaikan, perdamaian Aceh tercipta dari keikhlasan dari semua pihak, baik pemerintah RI maupun Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dalam mengakhiri konflik berkepanjangan yang ditandai dengan MoU Helsinki pada tahun 2005.

Lanjutnya, perdamaian Aceh sudah dilewati selama 17 tahun, hal yang penting adalah mengisi perdamaian dalam mengayomi perdamaian tersebut, karena perdamaian diakhiri dengan konflik dan air mata.

Mengisi perdamaian lebih penting, kita di sini masih ada rakyat yang buta huruf, masih ada rakyat yang tidak mengalami listrik, apalagi air bersih. Maka untuk mencapai isi perdamaian tersebut, kita harus mengisi apa yang dibutuhkan dalam perdamaian tersebut.

Mungkin bendera akan naik dan insyaAllah tidak ada keributan lagi. Dengan catatan revisi dan kita dapat berkibar di Aceh. Ia berharap perdamaian Aceh akan kekal dan hakiki selama-lamanya.

Ia juga menambahkan, pada pihak-pihak yang tidak berpartisipasi dalam perdamaian ini, artinya kebanyakan di luar negeri. Ia tegaskan, jangan tulis berbagai macam kontroversi di media sosial, jika ada masalah pulang ke Aceh, kita bicarakan baik-baik.

"Woe keuno u Aceh, bek meu oek-oek i luwa nanggroe" tuturnya dalam bahasa Aceh.

"Pulang ke Aceh, jangan bersuara aja di luar negeri" pungkasnya.[Auliana Rizky]

Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda