kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Mahasiswa Universitas Abulyatama Tuntut Transparansi Kampus

Mahasiswa Universitas Abulyatama Tuntut Transparansi Kampus

Kamis, 05 September 2019 10:35 WIB

Font: Ukuran: - +



DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sekitar 100 Mahasiswa perwakilan Ormawa Kampus Universitas Abulyatama (Unaya) menggelar aksi di Halaman gedung perkuliahan Unaya, Rabu (4/9/2019) pagi.

Dalam aksi para petinggi lembaga organisasi mahasiswa tersebut, ada dua hal yang menjadi masalah dalam tuntutan aksi, yaitu tentang Transparansi Anggaran Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Ma¬hasiswa Baru (PKKMB) dan Tupoksi Ormawa dalam pelaksanaan PKKMB.

Aksi yang di Ikuti oleh Pemerintahan Mahasiswa Universitas (PEMA), Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (DPM), Dan Seluruh ketua BEM Se Fakultas Abulyatama Serta UKM. Aksi Tersebut di Mulai sekitar pukul 8.00 WIB. Dalam aksinya, mahasiswa membawa berbagai macam atribut seperti bendera, spanduk dan poster.

Sejumlah aktribut tersebut diantaranya tertuliskan "PKKMB bukan ajang proyek", "Ormawa bukan anak bawang", "Kampus harus Transparan", dan "Bek cok Hak Kamoe".

Koordinator aksi, M.Khaliz menyebutkan dalam orasinya "Pemboikotan pelaksanaan penerimaan mahsiswa baru terjadi karena ketidak puasan ormawa setelah beberapa hari melakukan audiensi dengan pihak rektorat. pelaksanaan PKKMB selama 5 hari tidak melibatkan ormawa sebagai panitia penuh sehingga mahsiswa menuntut porsinya yang telah di atur dalam buku panduan PKKMB dari Kemenristek Dikti."

Dalam aksi tersebut sejumlah petinggi lembaga mahasiswa seperti ketua BEM fakultas melakukan orasi bergantian. 

Presiden Mahasiswa, Rahmatun Phounna seorang aktivis Perempuan Aceh mengatakan "PKKMB Unaya sudah menjadi Tabiat dan Budaya, Mahasiswa di pakai sebagai panitia, kami di jadikan anggota di semua divisi yang ada di SK tanpa kami tahu bagaimana sistem pembentukan tersebut di laksanakan, karena kami tidak dilibatkan penuh dalam penyusunan panitia ini, bukankah PKKMB ini Ranahnya kemahsiswaan di bawah tanggung jawab Wakil Rektor 3, Kenapa malah di Kepanitiaan semua dosen dosen yang di libatkan penuh untuk di Sk kan. Aapkah ini karena tercantumnya Honor panitia yang sudah dibuat dalam SK?" tutur Fhonna.

Ketua Bem se Fakultas di Unaya juga dalam orasinya Mengatakan bahwa mereka Ormawa kampus bukan anak bawang yang tugasnya bagi bagi kue, angkat kursi, bersihkan ruangan dan dengar intruksi dari dosen.

Dalam aksi tersebut, Massa menerobos masuk keruangan PKKMB yang sedang berlangsung tetapi tidak diperbolehkan sehingga terjadi gesekan antara Satpam dan Mahsiswa, namun pada akhirnya mereka berhasil masuk kedalam. para petinggi universitas Wakil rektor I. Wakil rektor II, Wakil rektor III serta para dekan mahsiswa berada dalam ruangan, dan acara PKKMB terpaksa berhenti karena massa menduduki panggung Utama ruangan tersebut, kehadiran mereka dalam ruangan mendapatkan sambutan yang meriah dari adek-adek mahasiswa baru.

Aksi yang berlangsung Hingga sore tersebut mendapatkan hasil yang memuaskan walaupun sempat menjadi perdebatan antara para wakil rektor terutama WR.II dengan presiden Mahsiswa.

Fhonna membantah semua rincian anggaran yang di anggap wr.2 keliru dalam pemaparannya, dan dia meminta diperjelas didepan seluruh mahasiswa baru yang hadir di ruangan ini dikemanakan uang mereka yang di ambil 1 Juta satu mahasiswa, karena mereka sudah menjalankan kewajibannya dan berikan hak mereka.

kemudian aktivis perempuan ini juga menginginkan perjelas kedudukan Ormawa dalam Pelaksanaan PKKMB serta anggaran Ormawa yang di potong dari uang Maba dalam 2 hari yang dijalankan oleh mahsiswa. Acara berlarut larut dalam pembahsan itu, hingga akhirnya titik kejayaan kepada ORMAWA tercapai.

"Kenapa tidak dari kemarin-kemarin seperti ini, coba saja ketika audiensi kami diperjelas seperti ini mungkin ormawa tidak akan turun dan demo". tutur Khaliz selaku Korlap.

Selesai semua tuntutan mereka, ormawa di ajak untuk tetap bergabung mejalankan PKKMB ini sampai dengan selesai. Massa aksi keluar dalam ruangan dengan meminta para orang tua mereka (Dosen) berdiri untuk salam-salaman.

Harapan terakhir para demonstran kepada Petinggi universitas agar memperbaiki birokrasi kampus, anggaplah kritikan untuk membangunkan unaya dari tidur yang berkempajangan. Kami Ormawa ini Penting, Tutur Ketua DPM Unaya. (pd)


Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda