kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Mahasiswa Aceh Minta Polisi Tangkap Pelaku Penembak Orangutan Hope

Mahasiswa Aceh Minta Polisi Tangkap Pelaku Penembak Orangutan Hope

Kamis, 14 Maret 2019 15:07 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fajrizal
Maimun Samudera Foto

DIALEKSIS.COM | Aceh Utara - Mahasiswa Aceh yang menempuh studi di Universitas Malikulsaleh Maimun Samudera mengaku sangat prihatin atas peristiwa yang sangat biadab yang menimpa orangutan Sumatera (Pongo abeli). Mahluk yang dilindungi tersebut, diberondong secara membabi buta oleh tangan jahil di Desa Bunga Tanjung Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam.

"Kami mengecam keras peristiwa ini yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang memberondong 74 butir peluru senapan angin ke tubuh Orangutan yang harus dilindungi bersama"kata Maimun, Kamis (14/3/2019).

Dikatakan Maimun orangutan Sumatera merupakan salah satu satwa kunci yang dilindungi karena keberadaannya semakin berkurang bahkan terancam punah.

"Oleh karena itu, dengan tegas kita mendesak penegak hukum kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku penganiayaan terhadap orangutan (Hope) yang sangat tragis ini. Kami mahasiswa Aceh memberi dukungan penuh kepada penegak hukum dalam upaya mencari pelaku," tegas Maimun.

Dalam kesempatan tersebut Mahasiswa Unimal ini  meminta kepada pihak Kepolisian Daerah (Polda) Aceh menertibkan senapan angin ilegal yang disalah gunakan. Terbukti dengan adanya peluru di tubuh orangutan senapan angin digunakan untuk menembak satwaliar. Penggunaan senapan angin yang tujuan utamanya untuk olahraga, telah mengalami perubahan fungsi menjadi alat bantu kejahatan perburuan ilegal terhadap satwa yang dilindungi.

"Karena senapan angin sudah salah digunakan. Kami minta kepada pihak kepolisian untuk dapat menertibkan senapan angin. Agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Sesuai dengan Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2012, penggunaan senapan angin hanya untuk olah raga"imbuh  voulonteer Sahabat Alam lestari ini yang akrab disapa panglima. (FAJ

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda