kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kakak Korban Meminta Pelaku Dapat Dihukum Mati

Kakak Korban Meminta Pelaku Dapat Dihukum Mati

Kamis, 09 Juni 2022 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fajri Bugak
Raudah dan Ibu Korban, Maryani duduk di teras Mapolres Bireuen saat rekonstruksi pembunuhan Farhan, Kamis (9/6/2022). [Foto: Fajri Bugak]

DIALEKSIS.COM | Bireuen - Raudah (35), kakak kandung Farhan (20) korban pembunuhan Gampong Bugak Mesjid Kecamatan Jangka pada awal Mei lalu menangis dan menjerit-jerit di Polres Bireuen.

Raudah menangis usai melihat rekonstruksi pembunuhan adiknya dan juga mendengar keterangan tersangka yang mengaku korban meminjam HP tersangka.

Rekonstruksi tersebut digelar di halaman Mapolres Bireuen, Gampong Cot Buket Kecamatan Peusangan, Kamis (9/6/2022), turut disaksikan Kasie Pidum Kejari Bireuen, Pengacara Pelaku.

“Tidak ada itu, bohong itu semua rekayasa tersangka,” ujar Raudah dengan suara keras, kemudian ditenangkan anggota Polres Bireuen dan diarahkan duduk di teras Mapolres Bireuen.

Dalam rekonstruksi tersebut, ibu korban bernama Maryani (60) hadir sedangkan ayah korban bernama Ismail (70) tidak bisa hadir karena sakit, mereka didampingi Mukhtaruddin (63) Keuchik Desa Pulo Pineung, Meunasah Dua Jangka.

Kakak korban dengan linangan air mata mengatakan, ia mengenal betul adiknya dan bila ada utang selalu diberitahukan kepada keluarga dan dibayarnya.

Selain mengenal adik kandungnya dengan baik dan juga kenal dengan tersangka sejak kecil karena sepermainan.

“Saya kenal betul perilakunya dan banyak melakukan perbuatan kriminal dan jangan disalahkan adik saya. Adik saya tidak sepertinya. Pengakuan terdakwa adalah rekayasa saja,” ujarnya. 

Raudah kembali mengatakan, sudah membunuh adiknya masih menyalahkan dan mengaku ada utang HP dan sejumlah informasi lainnya tentang perilaku tersangka ikut dikemukakan saat duduk di teras Mapolres Bireuen yang ditemani ibunya

Raudah dengan mengusap air mata mengenang adiknya yang telah meninggal dibunuh tersangka mengharapkan hutang nyawa dibalas nyawa, dan mengharapkan tersangka mendapat hukuman mati. 

“Saya tahu betul perilaku tersangka sejak kecil dan sering melakukan perbuatan tidak baik,” ujarnya dan berharap tersangka mendapat hukuman mati.

“Sudah salah membunuh, buat berbagai rekayasa lagi, kami meminta tersangka dihukum mati,” ulangnya berkali-kali. [FAJ]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda