kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / FAKSI Aceh: Kepada Medco Diharapkan Lebih Transparansi Kepada Masyarakat

FAKSI Aceh: Kepada Medco Diharapkan Lebih Transparansi Kepada Masyarakat

Selasa, 29 Juni 2021 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Koordinator FAKSI Aceh, Ronny Hariyanto [Dok. Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Aceh Timur - Gas beracun yang dikatakan berasal dari PT. Medco, Aceh Timur mulai menyebar lagi dikawasan pemukiman warga. Sebanyak 513 warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, mengungsi ke kantor camat setempat, karena kembali tercium bau gas.

Efek dari gas beracun ini membuat sekiranya 11 Orang harus dilarikan ke RSU Zubir Mahmud untuk mendapat penanganan dari tenaga medis dan kesehatan.

Koordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny Hariyanto mengatakan kepada Dialeksis.com, Selasa (29/06/2021), dari persepsi masyarakat setalah adanya gejala seperti insiden sebelumnya, masyarakat mencurigai ini berasala dari insiden yang sama.

“Efek dari gas beracun ini, seperti mual-mual dan sesak nafas dan sebagainya, jadi dicurigai berasal PT.Medco, namun tak lama kemudian ada bantahan dari pihak Medco,” ujarnya.

Dirinya mengatakan, yang menjadi pertanyaan disini adalah gejala yang dirasakan masyarakat itu sama, teritorialnya kejadian juga sama, artinya disini bila bukan kebocoran gas apalagi yang menjadi masalahnya atau perihal apa yang bisa membuat masyarakat menerima dampak yang sama seperti insiden sebelumnya.

“Jadi mau tidak mau pihak pemerintah harus melakukan pemeriksaan dalam hal ini,” ujarnya.

Ia menambahkan, secara internal memang pihak Medco sudah melakukan pengecekan, dan secara eksternal seperti aktifis dan lembaga lainnya sudah mencari tahu juga terkait hal ini, disini yang kami inginkan itu transparasi dari pihak Medco, apakah masih ada sumur yang bisa dikatakan membahayakan masyarakat,” tegasnya.

Ronny Hariyanto mengatakan lagi, harusnya disini pihak Medco harus lebih terbuka terkait hal-hal seperti ini, atau dilakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait apa yang harus dilakukan ketika mendapati kejadian seperti ini.

“Medco lebih terbuka saja, transparansi, jujur, dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, jika ada bau yang seperti ini berbahaya atau tidak berbahaya? apa tindakan yang harus dilakukan? atau jika mendengar suara yang mencurigakan atau sirene dan lainnya dari Medco apa yang harus dilakukan? atau lebih tepatnya sosialisasi SOP bencana, dan lebih terbuka dan jujur saja, itu yang di inginkan, namun sampai saat ini kan tidak ada,” pungkasnya.

Lanjutnya kembali, Ronny menambahkan, memang ada informasi yang masalah kemarin ini ada katanya diberi bantuan dalam bentuk uang, namun disini pihak FAKSI tidak tahu soal tersebut sepeti apa mekanismenya. Pihak FAKSI mengatakan bukan solusi seperti itu yang diinginkan.

“Kami disini melihat seperti ada kelalaian terhadap lingkungan atau kejahatan lingkungan, ini sudah terjadi dan sudah ada korbannya. Sampai saat ini tidak ada yang jadi tersangka, jadi pertanyaan besar disini! ini disampaikan kepada masyarakat,” jelasnya.

Ronny juga menyampaikan, ini sudah terjadi lagi kasus yang sama di Medco, dan pihak Medco dengan cepat dan tanggap menyampaikan, pihak Medco sudah melakukan dan melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP). Pihak masyarakat bertanya apakah SOP (Medco) dapat mengancam kehidupan dan nyawa orang lain.

“Hal ini bukan dari Medco, bukan dari ini dan itu, kalau bukan dari lokasi tersebut dari mana lagi, nah disini mereka (Medco) harus menjawab dan menyampaikan kepada masyarakat, karena kejadian sebelumnya sudah jelas-jelas itu terjadi kelalaian dari pihak Medco, namun dibantah juga,” terang Ronny.

Dikatakan juga disini oleh Ronny, pihak Medco sendiri sudah dicurigai adanya indikasi-indikasi tidak positif dan juga diketahui sedang menjalin kerjasama dengan beberapa pihak media, kemudian ini jadi pertanyaan? kerjasama dalam bentuk apa.

“karena dimalam kejadian waktu itu sedikit yang memberitakan tentang informasi musibah ini, justru yang lebih dominan saat itu tentang rilis Medco atau pembantahan, dan sebenarnya walaupun itu hal yang wajar-wajar saja dilakukan oleh media sebagai penyalur informasi berita, namun bagi saya aneh saja kenapa berita rilis bantahan yang diviralkan, padahal sudah diketahui sudah ada masyarakat yang harus dirawat karena gas beracun ini, kenapa tidak dinformasikan juga lebih atau diviralkan,” tegasnya lagi.

Ronny Hariyanto menutup pembicaraan dengan mengatakan, diharapkan pihak Medco lebih transparansi terkait hal-hal seperti ini kepada publik, dan juga kemudian dicari solusinya, apakah kawasan tersebut masih layak huni, jika tidak maka dilakukan relokasi. Dan jangan menunggu adanya korban meninggal baru direspon tindakan lebih lanjut, “Medco itu sudah skala Internasional dan nasional, jika masalah seperti ini tidak bisa diselesaikan juga, apa juga mereka berinvestasi dengan skala besar di wilayah Aceh Timur. Saya disini berharap Medco lebih transparansi kepada publik, kita tidak mau mengganggu investasi disini, justru kita bergharap investasi ini jadi maju dan bermanfaat kepada masyarakat”. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda