Distanbun Aceh Pantau Bantuan Alat Pengolahan Pascapanen di Kelompok Tani
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan Cut Regina, SP, MM. [Foto: For Dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam upaya mendukung peningkatan produksi dan produktivitas serta kualitas komoditi tanaman perkebunan khususnya terkait produk pascapanen, maka Pemerintah Aceh melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) menyalurkan berbagai bantuan alat budidaya perkebunan.
Diantaranya, alat penyuling nilam, mesin giling kopi, mesin pengolahan buah pala, alat bantu budidaya kakao dan lainnya.
Bantuan yang diberikan dimaksudkan untuk memacu semangat petani agar pengolahan pascapanen menjadi lebih berkualitas sesuai standar dan agar bantuan ini dapat dimanfaatkan secara maksimal, dipelihara dengan baik dan dioperasionalkan sesuai standar operasionalnya masing-masing.
"Untuk memastikan kondisi alat itu, Distanbun Provinsi dan Kabupaten/kota melakukan koordinasi dan pemantauan pemanfaatan alat-alat pengolahan pascapanen yang sudah diberikan ke kelompok tani," kata Kepala Distanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah MP melalui Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan (P2bun) Cut Regina, SP, MM kepada Dialeksis.com, Senin (14/11/2022).
Di samping itu, kata dia, penerapan teknologi pengolahan hasil dilakukan sosialisasi kepada petugas kabupaten/kota, ketua kelompok tani dengan menghadirkan Praktisi dan Akademisi sebagai narasumber, baik tentang cara menggunakannya, perawatannya juga tentang pemeliharaan berkala jika terjadi kerusakan pada alat tersebut.
"Selama kita membantu menyalurkan alat-alat tersebut, petani sangat terbantu karena untuk membeli alat-alat itu terkesan sedikit mahal," tutur Cut Regina. [ADV]
- Distanbun Aceh Bina Petani Produksi Hasil Unggulan Perkebunan
- Perkara Serikat Pekerja Gugat Disnakermobduk Aceh ke KIA Masih Dipending, Kuasa Hukum Minta Kepastian
- Tak Perlu Khawatir, Pemasangan Ear Tag Pada Sapi, Tanda Sudah Divaksin PMK
- Festival Seni Budaya Etnis Alas-Gayo Bakal Digelar 15-16 November di Banda Aceh