kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Bang ST: Wacana PPN 12 Persen Memberatkan Masyarakat Kita

Bang ST: Wacana PPN 12 Persen Memberatkan Masyarakat Kita

Senin, 14 Juni 2021 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Pelaku Usaha Kuliner, Zuanda Syahputra [Dok. Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Langsa - Para pelaku usaha di Aceh mulai gundah dengan wacana kenaikan PPN di sektor sembako. Untuk saat ini PPN masih dalam status 10% dan belum ada keputusan sah kenaikan 12%.

Pelaku usaha kuliner seafood yang ada di Kota Langsa, Zuanda Syahputra mengatakan kepada Dialeksis.com(14/06/2021) berat akan wacana kenaikan PPN, terutama dalam sektor sembako.

“Wacana kenaikan PPN ini secara langsung menolak dan keberatan dari banyak pelaku usaha di kota langsa, beberapa waktu lalu saya dan bebrapa pelaku usaha membahas hal ini juga, “ ujarnya.

Zuanda yang sering di sapa Bang ST ini mengatakan, selama covid-19 memang banyak sekali usaha kuliner dan sembako dikota langsa bermunculan, dan disini dalam artian mereka sedang berjuang menstabilkan ekonominya saat sedang pandemi ini.

“Banyak sekali warga kota langsa yang baru memulai usaha sembako, kuliner dan sejenisnya, dan rata-rata mereka yang terhitung masyarakat menegah kebawah, dan jika ini diketok palu ini bukan malah menstabilkan ekonomi masyarakat, namun malah menjatuhkan ekonomi yang sedang dibangun oleh banyak masyarakat kita, “ jelas zuanda.

Kota Langsa saat ini sudah dikenal dengan kota kuliner. Dan jika perihal ini diketuk palu oleh pemerintah, zuanda mengatakan banyak sekali usaha kuliner yang sudah dibangun gulung tikar karena harga bahan baku dan sembako yang naik.

“Saat ini banyak pelaku usaha sudah berat sekali dalam menjalankan usahanya karena pandemi dan diberlakukannya jam malam di Aceh, apalagi ini sudah ada wacana kenaikan PPN, saya yakin akan ada impact sosial dan daya belanja masyarakat akan menurun drastis, “ tukasnya.

Zuanda Syahputra menutup pembicaraanya melalui Whatsapp, “kami selaku pelaku usaha siap mengikutinya, asal setiap kekurangan ada konsukuensinya dipertimbangkan dan ada solusi untuk meringankan beban masyarakat dalam mengambil kebijakan ini. ”


Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda