Beranda / Berita / Aceh / Bahaya Narkoba Perlu Masuk Kurikulum Pendidikan

Bahaya Narkoba Perlu Masuk Kurikulum Pendidikan

Sabtu, 23 November 2019 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala Badan Kesbangpol Aceh Mahdi Efendi dan Wakil Ketua TP-PKK Aceh Dyah Erti Idawati membuka Pelantikan Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Anti Narkoba (DPP-IKAN) Periode 2019-2024, Banda Aceh, Jumat (22/11/2019). [Foto: Humas Aceh]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan, bahaya narkoba perlu dimasukkan dalam kurikulum pendidikan. Sebab peredaran narkoba di Aceh kian parah, bahkan hampir 80 narapidana di penjara di Aceh adalah terpidana kasus narkoba.

"Salah satu langkah yang perlu kita tempuh adalah memasukkan ancaman dan bahaya narkoba dalam kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah," kata Nova dalam sambutan yang dibacakan Kepala Kesbangpol Aceh usai pelantikan Pengurus DPP Ikatan Keluarga Anti Narkoba (DPP IKAN) di Balai Kota Banda Aceh, Jumat (22/11/2019).

Nova menyebutkan semua lembaga harus bergerak bersama menyosialisasikan bahaya narkoba ke semua jenjang dan terus memperkuat simpul di masyarakat untuk mendorong gerakan anti narkoba.

Kehadiran IKAN, kata Nova, salah satu contoh simpul masyarakat yang dapat mendukung langkah pemerintah menghentikan peredaran narkoba di Aceh.

Ketua DPP Ikan, Syahrul Mauliadi, mengatakan pihaknya hadir untuk mendukung pemerintah dalam hal menghentikan peredaran narkoba dan mengampanyekan bahaya narkoba di tengah masyarakat.

"Kita hadir untukenyelamatkan generasi bangsa (dari bahaya narkoba)," kata Syahrul. Lembaga IKAN, kata dia akan terus berproses dan produktif menuju Aceh Hebat.

Usai pelantikan, pihaknya juga menandatangani kerja sama dengan mitra kerja yaitu PKK Aceh dan Lembaga Perempuan LIRA pimpinan Dyah Erti Idawati. Kedua lembaga itu dinilai sangat mendukung IKAN dalam hal pembinaan keluarga serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.(red/rel)

Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda