Beranda / Berita / Aceh / Aceh Tamiang Zona Kuning Tapi Masih Level-4, Ini Penyebabnya

Aceh Tamiang Zona Kuning Tapi Masih Level-4, Ini Penyebabnya

Jum`at, 24 September 2021 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Juru Bicara Satgas Covid-19 Aceh Tamiang, Agusliayana Devita. [Foto: Serambi/Rahmad Wiguna]


DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Juru Bicara Satgas Covid-19 Aceh Tamiang, Agusliayana Devita mengatakan Aceh Tamiang kini sudah Zona kuning namun masih Level-4.

“Level kita masih Level-4, tapi kalau zona sudah kuning,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Jumat (24/9/2021).

Ia mengatakan, Aceh Tamiang saat ini sudah kondusif, penularan dalam kurun waktu seminggu ini sudah menunjukkan angka penurunan.

“Yang Isolasi dan sembuh juga menunjukkan angka peningkatan, tapi memang indikator level-4 ini yang paling berat itu tingkat kematian yang tinggi,” jelasnya.

Devi menyampaikan, kenapa Aceh Tamiang saat ini masih dalam posisi level-4 karena Aceh Tamiang tingkat kematiannya masih tinggi.

“BOR juga menunjukkan angka penurunan dan sudah dibawah 50%, yang masih tinggi itu Cuma angka kematian,” ujarnya.

Sementara itu, Devi mengatakan, tingkat kematian yang masih tinggi mungkin disebabkan beberapa faktor, salah satunya ketakutan masyarakat untuk melapor atau kerumah sakit.

“Padahal kita sudah lakukan sosialisasi juga melalui camat, mau itu ajakan vaksin dan segala macam, jangan takut untuk kerumah sakit, itu selalu disampaikan secara broadcast, baliho ataupun saat turun kelapangan juga,” tambahnya.

Devi menjelaskan, mengenai Intruksi Bupati Aceh Tamiang yang terbaru Nomor 7 tahun 2021 kewenangan penuh diberikan ke Desa.

“Jadi juga ada penentuan zona di desa-desa, jadi contoh desa Pertamina itu zona merah jadi tidak boleh ada aktifitas apapun, jika ada desa zona hijau itu silahkan melakukan aktifitas seperti biasa namun tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat, jadi memang kita berikan kewenangan penuh kepada desa-desa (Perangkat Gampong) untuk bertanggung jawab kepada desanya masing-masing,” tutupnya kepada Dialeksis.com. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda