Prof Darni Sampaikan Gagasan Besar Jadi Calon Gubernur Aceh ke Partai Gerindra
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Prof. Darni, MA, sampaikan visi dan misi untuk pencalonan sebagai Gubernur Aceh ke Partai Gerindra Aceh, pada Jumat, 14 Juni 2024. Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Prof. Darni Daud, MA, mantan Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) periode 2006-2012, resmi mendaftar ke Partai Gerindra untuk menjadi Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Provinsi Aceh pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh 2024.
Kedatangan Prof. Darni, MA, beserta rombongan dalam rangka pengembalian berkas pendaftaran serta penyampaian visi dan misi pada Jumat, 14 Juni 2024.
Kedatangan mereka disambut oleh Ketua Tim Penjaringan Calon Kepala Daerah Partai Gerindra, Nasrul Sufi, Sekretaris Tim Penjaringan, Mahfudz Loethan beserta jajaran pengurus Partai tersebut.
Dalam penyampaian visi dan misi, Prof. Darni, MA, menyampaikan bahwa ia berkeinginan ingin mengangkat harkat dan martabat masyarakat Aceh dengan menjadikan lebih cerdas, sehat, damai, dan sejahtera, berakar pada iman, serta nilai sosial budaya yang dimiliki.
Dalam hal ini, kata Prof Darni, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperbaiki jiwa orang, yakni dengan fokus pada pembangunan manusia.
Hal ini dapat dicapai melalui peningkatan kualitas pendidikan untuk menciptakan masyarakat Aceh yang lebih cerdas, peningkatan layanan kesehatan untuk menjadikan masyarakat lebih sehat, serta menciptakan suasana damai yang akan berujung pada kesejahteraan.
Ia juga mengatakan bahwa tanah di Aceh masih belum digunakan secara produktif. Hal ini harus diubah agar masyarakat Aceh dapat maju.
Dalam hal ini, kata Prof. Darni, MA, di negara-negara maju, semua aset yang mereka miliki dimanfaatkan dengan baik untuk produktivitas. Di Aceh, tidak hanya menghadapi masalah tanah yang tidak produktif, tetapi juga gedung-gedung yang dibangun tanpa dimanfaatkan secara optimal.
"Untuk mencapai kemajuan, kita harus memastikan semua aset yang dimiliki, mulai dari tanah hingga gedung, digunakan secara produktif," kata Prof. Darni, MA,.
Prof. Darni, MA percaya bahwa perlu mengubah situasi persoalan Aceh dengan menggunakan pendekatan sistematis dalam pembangunan. Pembangunan sistematis yang melihat persoalan secara menyeluruh adalah kunci untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Aceh
"Saya telah mempelajari pendekatan ini secara intensif dan berdiskusi dalam berbagai kesempatan dengan para ahli. Dengan komitmen dan usaha bersama, kita dapat mengubah Aceh menjadi daerah yang produktif dan maju, membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya," kata Prof. Darni, MA.
Prof. Darni, MA mengatakan bahwa dalam membangun sebuah bangsa dan negara tidak mungkin dilakukan oleh satu atau dua orang saja. Butuh pendekatan yang mana semua pihak harus terlibat dan bekerja sama.
Ia memberikan contoh pada peristiwa Restorasi Meiji di Jepang. Dahulu, rakyat Jepang dikenal malas bangun pagi dan kurang disiplin. Namun, ketika Komando Perry datang dan memperkenalkan pendekatan yang rasional dan sistematis, segalanya mulai berubah. Dalam kurun waktu sekitar 30 tahun, rakyat Jepang berhasil menjadi masyarakat yang sangat disiplin, maju, dan berpendidikan tinggi.
"Saya sering berkunjung ke Jepang dan terkagum-kagum melihat kemajuan mereka, dan saya berpikir, kapan kita bisa seperti itu?," ujarnya.
Prof. Darni, MA berharap dengan restu dari Partai Gerindra, bisa mengambil langkah yang lebih baik dan tepat dalam mengimplementasikan berbagai kebijakan dan program pembangunan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, memperbaiki infrastruktur, serta menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Aceh, sehingga tujuan untuk mengangkat harkat dan martabat daerah kita dapat tercapai dengan maksimal.
"Semoga dengan usaha bersama ini, kita bisa membangun Aceh dan bangsa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik dan sejahtera," pungkasnya.