kip lhok
Beranda / Politik dan Hukum / Dosen FISIP UTU: Pemilu 2024 Memiliki Peran Strategis bagi Pemilih Milenial

Dosen FISIP UTU: Pemilu 2024 Memiliki Peran Strategis bagi Pemilih Milenial

Selasa, 05 September 2023 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UTU, Said Fadhlain, S.IP., MA saat menjadi pembicara di Gerakan Cerdas Memilih yang dihelat RRI Stasiun Meulaboh, Minggu (3/9/2023). [Foto: for Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Politik - LPP RRI Stasiun Meulaboh menyelenggarakan "Gerakan Cerdas Memilih (GCM)" tahap II, Minggu (3/9/2023) yang dihadiri sekitar ratusan peserta, terdiri dari perwakilan Siswa/I SLTA/SMK/MA sederajat, OKP, serta keluarga besar LPP RRI Stasiun Meulaboh.

Rangkaian kegiatan berlangsung sejak pukul 7.00 s/d 12.30 wib, diawali pelepasan burung merpati sebagai simbol perdamaian, jalan sehat santai, atraksi hiburan musisi lokal, tarian kreasi, door prize dan quiz berhadiah. 

Kepala Stasiun RRI Meulaboh Peri Widodo menyampaikan, untuk siaran Pemilu pihaknya telah mengawali launching GCM tahap I pada bulan Mei 2023.

"Selanjutnya secara khusus, kami menyelenggarakan siaran Pemilu, seperti buletin Pemilu, dialog Pemilu, Iklan Layanan Masyarakat, dan sandiwara radio dengan tema Pemilu. Tujuannya agar masyarakat memahami seluruh tahapan Pemilu tahun 2024," ucap Peri dalam sambutannya.

Pembicara dalam GCM tahap II ini antara lain Cici Damayanti, SE., M.Si, (KIP Aceh Barat) membahas Tahapan dan Penyelenggaraan Pemilu 2024, Romi Madmola, S. Sos (mewakili Panwaslih Aceh Barat) membahas Pengawasan Tahapan dan Pelaksanaan Pemilu, serta Said Fadhlain, S.IP., MA (Dosen UTU), membahas Politik dan Demokrasi bagi Millenial.

Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UTU, Said Fadhlain, S.IP., MA menegaskan, ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh pemilih pemuda atau pemilih Milenial dan Generasi Z (Gen Z) pada pemilu serentak tahun 2024. 

"Pertama, pentingnya literasi informasi mengenai pendidikan politik, serta kedua, meletakkan fondasi untuk membangun kapasitas dan kapabiltas diri," jelasnya. 

Said menyebutkan, salah satu tujuan Pemilu adalah integrasi politik, sebagai masyarakat majemuk, dipersatukan kepada semangat dan tekad yaitu menjamin Pemilu yang transparan, jujur, adil serta berintegritas. 

Peserta mendapatkan hadiah dalam kegiatan "Gerakan Cerdas Memilih", Minggu (3/9/2023). [Foto: for Dialeksis.com]

"Menghasilkan sosok pemimpin yang bertanggung jawab, sekaligus menjembatani adik-adik sebagai generasi yang identik booming generation atau bonus geografi menuju generasi emas 2045," ucapnya.

Kemudian, pelaksanaan Pemilu 2024 diikuti jumlah pemilih sebanyak 204 juta, 60 persen adalah pemilih pemuda berkisar 18 tahun hingga 40 tahun. 

"Selanjutnya, tugas adik-adik membawa pesan kepada teman-teman pemilih pemula lainnya, duduk berdiskusi perihal pemilih cerdas dan kecerdasan memilih. Artinya, tidak saja ikut memilih, memahami terwujudnya Pemilu yang adil dan berintegritas. Juga pemahaman potensi terjadinya kecurangan, misalnya politik uang dan atau jual beli suara," ujarnya.

Said menekankan, kondisi ini rentan terjadi, bahkan ada persepsi negatif yang disematkan oleh sebagian masyarakat sebagai generasi cuek atau apatis, pragmatis dan sebagainya. Sebaliknya, ada energi magnetik persepsi positif bahwa kalangan milenial dan gen z sebagai garda terdepan yang mampu menghadapi tantangan tersebut. Generasi yang tidak saja cerdas, juga memiliki inovasi dan kreatifitas serta kemampuan adaptif pesatnya teknologi digital. 

"Apresiasi kita untuk LPP RRI Stasiun Meulaboh atas perhelatan GCM tahap II, sebagai wahana pendidikan politik. Sehingga Pemilu serentak tanggal 14 Februari 2024, momentum bagi kalangan generasi millenial dan gen z untuk berperan strategis terwujudnya Pemilu yang adil dan berintegritas," pungkas Said Fadhlain S.IP., M.A yang juga anggota dewan pakar ASPIKOM Korwil Aceh. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda