Rabu, 06 Agustus 2025
Beranda / Pemerintahan / Mendagri Tito Minta Kepala Daerah Prioritaskan Isu Demografi

Mendagri Tito Minta Kepala Daerah Prioritaskan Isu Demografi

Selasa, 05 Agustus 2025 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Mendagri Muhammad Tito Karnavian (kiri) bertemu dengan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (4/8/2025). [Foto: Puspen Kemendagri]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah, untuk menjadikan persoalan demografi sebagai bagian dari prioritas kepala daerah.

Kemendagri juga akan mengomunikasikan kepada pemerintah daerah (pemda) soal pentingnya isu demografi, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang, termasuk melibatkan Kemendukbangga/BKKBN dan pihak terkait lainnya.

"Kalau kita ingin menaikkan ini menjadi prioritas mereka maka kita harus membangun awareness,” kata Tito melalui keterangan resmi, usai pertemuan dengan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (4/8/2025).

Tito menegaskan, meningkatnya pemahaman kepala daerah terhadap isu demografi akan mendukung kerja-kerja penanganan persoalan tersebut.

Hal itu salah satunya terkait dengan dukungan kepala daerah terhadap pegawai Kemendukbangga/BKKBN yang ditempatkan di daerah.

 Tito menyatakan, siap memberikan dukungan penuh kepada Kemendukbangga/BKKBN dalam mengendalikan jumlah penduduk.

Menurut Tito, persoalan demografi adalah salah satu isu utama yang perlu diperhatikan oleh kementerian tersebut.

"Persoalan demografi salah satunya menyangkut upaya menjaga stabilitas pertumbuhan jumlah penduduk. Selain itu, juga mendorong penduduk agar lebih produktif," katanya.

Mendagri mengatakan persoalan demografi merupakan salah satu isu yang menjadi atensi di beberapa negara maju seperti Jepang dan Korea. Tak sedikit masyarakat di negara tersebut yang lebih memilih hidup di wilayah perkotaan ketimbang di desa.

Kehidupan di perkotaan yang sangat kompetitif membuat mereka tak fokus untuk berkeluarga. Kondisi ini memengaruhi angka kelahiran yang rendah di negara tersebut.

Oleh karena itu, kata Tito, pemerintah di negara maju akan berupaya meningkatkan angka kelahiran penduduk. Selain itu, mereka juga akan berupaya mengembalikan penduduknya dari kota ke desa. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI