DIALEKSIS.COM | Meulaboh - Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominsa) Aceh Barat menggelar kegiatan Rapat Forum Satu Data Indonesia dengan tema Satu Data Untuk Gerak Sinergi Membangun Negeri (Saturasi) di Aula Cut Nyak Dhien, Bappeda pada Selasa (4/11/2025).
Bupati Aceh Barat melalui Asisten Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Keistimewaan Aceh, Wista Nowar mengatakan, yang menjadi produsen data di tingkat kabupaten adalah semua Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK), selanjutnya Diskominsa sebagai wali data, Bappeda sebagai koordinator data dan BPS sebagai pembina data.
"Seperti yang kita ketahui bersama bahwa membangun data itu mahal, tetapi membangun tanpa data akan lebih mahal lagi, mengapa demikian. Karena kalau kita membangun tanpa data maka uang yang kita anggarkan itu tidak akan tepat sasaran, lain permasalahannya lain yang kita kerjakan, dalam konsep penyediaan data kita berpegang pada falsafah membangun dengan data dan mendata yang terbangun," kata Wista.
Dikatakan Wista, data yang harus disediakan oleh seluruh SKPK selaku produsen data pada saat ini mencakup semua data pokok - pokok pembangunan dan data - data diluar pokok pembangunan seperti data Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), data Makan Bergizi Gratis (MBG), data warga miskin dan data stunting serta data lainnya.
"Dengan adanya data - data tersebut maka kita dapat mengambil atau membuat kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lapangan," katanya.
Sementara itu, Kepala Diskominsa Aceh Barat, Erdian Mourny mengatakan, dasar hukum pelaksanaan rapat forum satu data tersebut adalah Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2019 tentang satu data indonesia dan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
"Sebagai wali data, Diskominsa aceh Barat telah melaksanakan serangkaian kegiatan, diantaranya pengumpulan data statistik sektoral dalam rangka penyusunan publikasi data melalui buku Aceh Barat Dalam Angka (DDA) yang rutin dilaksanakan setiap tahun bersama BPS Aceh Barat dan kegiatan penguatan kapasitas SDm statistik melalui Coaching Clinic penguatan Satu Data indonesia," kata Erdian.
Dikatakan Erdian, pasca Coaching Clinic, ketersediaan data yang sesuai standar data pada portal open data Aceh Barat meningkat 100 persen, dari semula hanya ada sebanyak 134 data yang tersedia kini menjadi sebanyak 300 data. Ke depannya dia berharap jumlah tersebut akan terus bertambah dan meningkat sesuai dengan kebutuhan bersama.
"Sesuai arahan bapak bupati, portal ini kami harapkan dapat menjadi rujukan utama data sektoral di aceh Barat serta menjadi wadah integrasi, publikasi dan pemanfaatan data oleh seluruh pemangku kepentingan, baik itu pemerintah, akademisi, pelaku usaha maupun masyarakat. Untuk mencapai optimalisasi portal itu kami sangat mengharapkan dukungan dan kolaborasi dari seluruh kepala SKPK," katanya.
Melalui forum satu data tersebut kata Erdian nantinya akan disepakati bersama beberapa poin penting seperti penetapan daftar data yang menjadi prioritas daerah, klasifikasi dan kualitas data yang akan dikelola bersama, manajemen hak akses data sesuai dengan ketentuan keamanan informasi, serta penyusunan rancangan rencana aksi satu data Indonesia Kabupaten Aceh Barat Tahun 2025-2029 sebagai panduan bersama dalam lima tahun ke depan. [*]