Peran Platform Merdeka Belajar Dalam Mengasah Keberhasilan Siswa
Font: Ukuran: - +
Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR), Nurlia Dian Paramita. [Foto: Istimewa]
Upaya untuk terus mempermudah kegiatan belajar - mengajar menjadi hal yang penting dilakukan. Perubahan mendasar pada masa pandemi yang akhirnya menuntut penyesuaian di segala bidang menjadi babak baru untuk terus memperbaharui metode belajar yang aman dan efektif bagi siswa dan Guru. Kemendikbud dalam rilis terbarunya nomor 88/ Sipers/ A6/ II/ 2022 mengenai platform merdeka belajar episode 15, hendak membantu para guru mengajar sesuai dengan kemampuan murid didiknya, menghadirkan latihan untuk meningkatkan kompetensi dan terus meningkatkan karya dalam memberikan dukungan kepada rekan sejawat agar terus unggul dalam mengajar.
Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Yuswardi, mengungkapkan bahwa Guru harus dapat secara efektif memberikan model pembelajaran yang menyenangkan, bermakna dan berdampak pada daya serap anak. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang senantiasa disiapkan oleh guru sebagai modal untuk melakukan metode belajar mengajar, dapat lebih mudah dikombinasikan dalam platform merdeka belajar. Susilo Windriyatno, Guru SMP Muhammadiyah 2 Tepus, Yogyakarta mengungkapkan bahwa assesmen diagnostik dalam platform tersebut membantunya untuk mengetahui sejauh mana anak-anak didiknya paham terhadap materi yang ia sampaikan.
Apakah siswa sudah cakap, perlu ada intervensi khusus atau sudah mahir semuanya akan diinformasikan. Apakah perlu diulangi atau materi bisa dilanjutkan sangat dimudahkan dengan rilis kemendikbud tersebut. Siswa juga diberikan kesempatan untuk mengisi isian di platform tersebut sebagai mekanisme umpan balik dari praktik mengajar oleh para guru. Lebih lanjut dalam platform ini juga menampilkan fitur pelatihan mandiri yakni Guru dapat berlatih sendiri tanpa terhalang tempat dan waktu. Termasuk ketika harus memodifikasi RPP sebagai modal untuk mengajar dan mempermudah sarana interaktif bersama para siswa.
Mendukung Kreativitas dan Kemandirian Siswa Didik
Dalam platform merdeka belajar yang mendekatkan kepada aspek keterampilan dan pengalaman dalam belajar serta menekankan kepada kebebasan para tenaga pendidik, diperlukan kerjasama yang baik antara pihak sekolah, guru dan para siswa untuk turut mensukseskan platform tersebut. Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional memiliki fungsi untuk mengembangkan kemampuan karakter atau watak dan peradaban bangsa yang bermartabat.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi para peserta pembelajaran untuk menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri. Lebih lanjut fungsi pendidikan nasional juga ditujukan untuk membentuk warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Dalam kajian Zidni Ilman (2020) dikatakan bahwa metode pendidikan yang mampu menekankan pada keleluasaan dalam pembelajaran akan mampu mengeksplorasi kemampuan juga potensi pebelajar yang beragam secara maksimal dan natural. Sehingga dengan kemampuan guru dalam merancang bangun metode RPP akan mampu menggenapkan potensi siswa yang lebih kreatif dan mengedepankan pengalaman secara langsung. Anak-Anak didik dalam melakukan pembelajaran tentu akan lebih nyaman dengan tidak terpaku dalam aturan-aturan yang baku.
Mengedepankan pikiran kritis digunakan untuk dapat bereksplorasi bebas dan mendapatkan wawasan baru, baik dari guru ataupun dari sekitar lingkungan akan mampu menajamkan cara pandang siswa. Karakter siswa yang berkompeten adalah target pemenuhan yang ingin dicapai dalam spektrum pembelajaran ini. Nur Ipadatul Alimi, Guru SMA Negeri 1 Praya, dalam sebuah studinya mengatakan bahwa pembelajaran yang nyaman akan meningkatkan neo-cortex (otak berpikir) serta meningkatkan kepercayaan diri anak. Seorang Guru harus mampu menjadi teman belajar yang menyenangkan agar proses anak belajar benar-benar atas kesadarannya sendiri dan merdeka atas pilihannya. Diperlukan kesabaran dalam memfasilitasi agar anak mampu mengenali potensi karena bakat anak bisa tumbuh ketika sudah memiliki minat dan mau berlatih untuk mengasah ketrampilannya.
Dukungan Teknologi dalam Pembelajaran
Sri Wahyuningsih, Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (07/02/22) mengatakan bahwa penguasaan aspek Teknologi Informasi menjadi kunci yang membantu aspek pengajaran. Dukungan yang diperoleh Guru salah satunya juga dengan akses pembelajaran daring yang memadai dan cepat dalam mengakses informasi. Akun Google berdomain belajar.id menjadi modal penting untuk menjelajah informasi.
Disisi lain kecepatan dalam mengunduh materi perangkat ajar juga dapat digunakan yang nanti akan disimpan dalam gawai pengguna. Untuk itu pemerintah daerah juga harus menjamin ketersediaan pemerataan akses, khususnya jaringan internet dan listrik. Pemerataan dilakukan agar seluruh daerah mendapatkan akses pendidikan yang sama. Konektivitas internet, kemampuan membayar data dan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi harus menjadi salah satu strategi efektif dalam mendukung sarana pembelajaran daring ini. Alternatif pembelajaran ini akan senantiasa dilakukan baik ketika masa pandemi ataupun transisi yang nanti akan kita tuai pasca masa pandemi. Namun prinsipnya hal ini akan mampu untuk menjadi salah satu ruang implementasi yang mendukung platform merdeka belajar. Sehingga program inovatif yang diluncurkan oleh Kemendikbud ini akan mampu memberikan harapan yang unggul dan berdaya bagi pendidikan siswa di masa mendatang.
Penulis: Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR), Nurlia Dian Paramita.