Beranda / Berita / Aceh / Masyarakat Aceh Tuntut Kejagung RI Buka Kembali Dugaan Korupsi Jembatan Kilangan

Masyarakat Aceh Tuntut Kejagung RI Buka Kembali Dugaan Korupsi Jembatan Kilangan

Rabu, 30 Maret 2022 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur
Aksi unjuk rasa di depan Kejagung RI. [Foto: Tangkapan Layar]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Aliansi Pemuda dan Masyarakat Aceh di Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Agung RI perkara Dugaan Korupsi Jembatan Kilangan-Aceh Singkil pada Jumat (18/3/2022).

Dalam aksi unjuk rasa itu, Aliansi pemuda dan Masyarakat Aceh menuntut Kejagung RI membuka kembali dugaan kasus korupsi Jembatan Kilangan Aceh Singkil dengan anggaran yang bersumber dari Dana Otsus yang mencapai angka Rp 41 Miliar.

Adapun aksi tersebut diterima oleh Herwan dan Bambang dari Humas Kejagung RI. Herwan mengatakan bahwa pihaknya menerima dengan baik aspirasi tersebut dan akan menyampaikan kepada pimpinan.

“Mengenai perkembangan mohon agar tersus dipantau, dan kita juga sudah sampai agar terus dilakukan koordinasi agar perkembangan daripada aspirasi ini diketahui sudah sampai mana tindak lanjutnya nantinya,” kata Herwan.

Sebelumnya, Kasus dugaan korupsi jembatan kilangan Aceh Singkil sudah ditutup. Hal ini disampaikan oleh Aspidsus Kejati Aceh Rahardjo Yusuf Wibisono pada Rabu (9/3/2022).

Dirinya mengatakan, bahwa tidak ditemukannya alat bukti tindak pidana korupsi seperti apa yang dilaporkan masyarakat di Jembatan Kilangan Aceh Singkil.

“Kami sudah cek ke lokasi, menanyakan ahli bahwa yang dilaporkan itu ternyata tidak benar, bahkan kita sudah ekspose juga dihadapan pimpinan bahwa tidak ditemukan alat bukti untuk ditingkatkan ke tahap penyidikan,” sebutnya.

Sementara itu, Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), Alfian mengatakan agar kasus dugaan korupsi pada pembangunan jembatan Kilangan di Kabupaten Aceh Singkil perlu dilakukan evaluasi.

Dirinya menduga, ini tidak ada ujungnya atau kepastian hukumnya. “ dugaan kita sebenarnya ada hal yang tidak beres, karena banyak sekali asumsi-asumsi publik menjelang pergantian, jadi ini perlu dievaluasi. Sehingga ada sebuah kepastian dan ini menjadi harapan penting bagi Kajati Aceh yang baru memimpin,” kata Alfian. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda