Klub Italia Inter Milan Diakuisisi Arab Saudi Senilai Rp14 Triliun
Font: Ukuran: - +
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman. Foto/REUTERS
DIALEKSIS.COM | Olahraga - Arab Saudi segera mengakuisisi klub sepak bola Inter Milan dengan nilai USD1 miliar (Rp14 triliun), menurut laporan International Business Times (IBT).
Pengumuman resmi diperkirakan muncul dalam beberapa hari mendatang setelah Dana Investasi Publik Kerajaan Arab Saudi (PIF) menyelesaikan dokumen untuk kesepakatan yang diyakini beberapa orang akan menjadi "pengubah permainan" bagi dunia sepakbola. Kesengsaraan keuangan Inter Milan dikatakan menjadi alasan utama di balik penjualan klub Italia itu.
Meskipun memenangkan gelar Serie A 2021, pemilik China saat ini, Suning Holdings Group, telah membukukan kerugian besar. Perusahaan China itu memiliki 70% saham klub tersebut.
“Inter Milan terus merugi sekitar USD15 juta per bulan,” papar laporan IBT, dilansir Memo pada Jumat (31/12/2021).
Inter Milan terpaksa menjual dua pemain terbaiknya, striker Belgia Romelu Lukaku dan Maroko Achraf Hakimi, yang memungkinkan pemilik China untuk menutup utang USD150 juta.
Mereka juga melepas manajer tim, Antonio Conte, superstar Italia yang membawa gelar nasional ke Inter Milan setelah 11 tahun.
Akuisisi Saudi yang potensial atas raksasa Serie A sekaligus salah satu tim paling bergengsi di dunia itu akan menandai akuisisi klub sepak bola besar kedua PIF setelah Newcastle United (Liga Premier Inggris) yang selesai pada Oktober 2021.
Pada satu titik, kesepakatan itu terjadi dalam bahaya kebangkrutan dan tampaknya Saudi hanya tertarik pada Inter Milan. PIF juga mengincar klub Prancis, Marseille.
Dengan pandemi global yang menyebabkan kekacauan ekonomi, klub sepak bola menjadi pilihan yang mudah untuk investasi. Dengan tujuan ambisius untuk mendiversifikasi ekonomi Saudi pada 2030, Putra Mahkota Mohamed Bin Salman telah melakukan investasi besar dalam olahraga dan seni.
Namun para kritikus bersikeras bahwa akuisisi semacam itu dirancang untuk mengaburkan catatan hak asasi manusia kerajaan Saudi yang buruk. Arab Saudi telah menghabiskan setidaknya USD1,5 miliar untuk inisiatif semacam itu, yang oleh para aktivis dianggap sebagai "pencucian olahraga". [sindonews.com].