kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Upaya KPU Hadapi Disinformasi saat Pemilu

Upaya KPU Hadapi Disinformasi saat Pemilu

Selasa, 10 Januari 2023 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Humas KPU

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Anggota KPU Betty Epsilon Idroos menjadi narasumber pada Focus Group Discussion (FGD) Identifikasi Disinformasi yang digelar Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Senin (9/1/2023).

Dalam kesempatan ini, Betty menyampaikan berbagai upaya KPU menghadapi disinformasi, yaitu memetakan informasi yang akan hadir dalam hal delegitimasi terhadap KPU. 

KPU juga melakukan analisis media sosial termasuk analisis media online untuk memetakan pendapat publik terhadap KPU seperti apa, negatif, netral, atau positif, serta untuk mendapatkan informasi siapa penyebar informasinya.

Data yang didapatkan dari analisis kemudian menentukan langkah kedepan dalam pengambilan kebijakan untuk menghadapi semua berita negatif atau cenderung fitnah. 

Upaya ini dilakukan oleh KPU, kata Betty, karena saat ini sangat mudah orang menjadi penyebar informasi dan tidak mementingkan benar atau salahnya.

"Seseorang bisa produce informasi, apakah informasi itu benar atau tidak, belakangan, yang penting tujuannya tercapai dulu, dan akhirnya kita harus cari tahu ini penyebar pertamanya siapa dan apa targetnya," kata Betty.

Selain menganalisis informasi yang beredar, lanjut Betty, KPU juga memiliki Gugus Tugas Keamanan Siber yang terdiri dari BSSN, Kemenkominfo, Polri, BIN, dan BRIN yang diyakini dapat membantu KPU dalam membatasi hoaks.

Lebih lanjut, Betty menyampaikan bahwa KPU menyambut baik kedepan untuk inisiatif forum multipihak antisipasi disinformasi Pemilu 2024 untuk demokrasi Indonesia lebih baik.

"KPU tidak bisa bekerja sendiri, disinformasi bisa menimpa semua hal, apa yang harus dilakukan, kanal apa efektif dilakukan, perlu didiskusikan lebih lanjut, kalaupun perlu MoU payung bersama, " ujar Betty.

Ini penting, kata Betty, karena disinformasi akan terus membayangi di setiap tahapan dan bisa menimpa siapa saja. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda