Total Investasi Proyek 'Disneyland' Hary Tanoe-Trump Rp 23 T
Font: Ukuran: - +
[Dok. Detik]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Rencana MNC Group untuk mengembangkan taman hiburan sekelas Disneyland dan Universal Studio semakin dekat. Hal ini menyusul ditetapkannya MNC Lido City sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Pengembangan taman hiburan ini melibatkan Trump Organization. Pengembangan kawasan tersebut tidak hanya di Lido, Jawa Barat tapi juga Tanah Lot di Bali. Anggaran jumbo pun bakal dikucurkan untuk mega proyek tersebut.
Besarnya anggaran untuk mengembangkan kawasan tersebut diketahui saat putra Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Donald Trump Jr berkunjung ke Indonesia dalam rangka pra peluncuran Trump Residences di dua kawasan megah milik MNC di Lido, Bogor dan Tanah Lot, Bali.
"Trump Jr ke sini tiba kemarin pagi. Saya menyambut kedatangan dia untuk melakukan pra peluncuran di dua proyek ini," kata Pemilik MNC Group Hary Tanoesoedibjo di Park Tower, Kebon Sirih, Jakarta dalam catatan detikcom 13 Agustus 2019 silam.
NC Group diketahui tengah mengembangkan dua wilayah destinasi hiburan MNC Lido City dan MNC Bali Resort. Total nilai investasinya mencapai US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 23,8 triliun (kurs Rp 14.000).
"US$ 1,7 miliar itu untuk seluruh proyek ini. Dananya akan diambil dari kas perusahaan. Kalaupun butuh kami akan pakai dari bank lokal," ucap Hary Tanoe.
Trump Residences Lido sendiri akan dikembangkan di area seluas 350 hektar (ha). Kawasan itu akan berada di dalam MNC Lido City yang memiliki total luas lahan 3.000 ha.
Sementara di Bali, Trump Residences akan di bangun di atas lahan seluas 102 hektar. Nantinya akan berisi 224 unit kondominium mewah dan 144 unit vila mewah.
Trump Jr mengatakan, pihaknya mengaku tertarik diajak bekerjasama dengan MNC Group lantaran melihat potensi yang cukup besar di Indonesia. Apalagi saat ini pemerintah Indonesia tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur.
"Indonesia ini sangat hebat, lihat populasinya. Saya melihat banyak pengembangan untuk dunia usaha. Saya pikir itu peluang untuk bisnis properti," ucapnya.
Untuk diketahui, Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus menyetujui pembentukan 2 KEK baru salah satunya KEK Lido di Provinsi Jawa Barat. Usulan KEK Lido adalah KEK Pariwisata dengan rencana bisnis pengembangan atraksi (theme park kelas dunia, lapangan golf, serta retail and dining), pengembangan akomodasi (six stars luxury resort, hotel berbintang lainnya, serta pengembangan TOD), dan pengembangan ekonomi kreatif (studio film dan festival musik).
Kehadiran theme park yang akan dibangun di dalam KEK Lido diprediksi akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) hingga mencapai 63,4 juta orang sampai 2038 atau rata-rata 3,17 juta wisatawan per tahun. Inflow devisa dari wisman serta penghematan outflow devisa dari wisnus dapat mencapai US$ 4,1 miliar selama 20 tahun.
"KEK Lido diharapkan betul-betul bisa mendorong pariwisata di Indonesia. Hasilnya harus jelas, turis ke Jawa Barat juga harus yang berkualitas internasional. Ini harus menjadi yang premium juga, dan devisanya pun juga premium," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis, Kamis (11/2/2021). [Detik.com]