kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Soal Kenaikan Harga BBM, Luhut: Sakit, Hanya Sebentar

Soal Kenaikan Harga BBM, Luhut: Sakit, Hanya Sebentar

Senin, 05 September 2022 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. [Foto: ANTARA/HO]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengomentari kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar.

Menurutnya, kondisi kenaikan harga BBM ini tentu akan memberatkan masyarakat, namun rasa ‘Sakit’ itu hanya sebentar.

"Mungkin pada periode tertentu akan painful buat kita, ada sakit buat kita. Tapi, saya kira setelah beberapa bulan tidak ada masalah. Asal kita kompak aja," kata Luhut di SMA Unggul Del di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, dikutip oleh detikfinance, Minggu (4/9).

Lanjutnya, ia mengatakan bahwa kenaikan harga BBM merupakan opsi terbaik saat ini, walaupun memicu banyak protes. 

Dirinya menambahkan bahwa terlalu lama memberikan subsidi juga tak baik bagi Indonesia yang kelak bertumbuh menjadi negara maju.

"Tahun 2045 (Indonesia) akan menjadi negara maju, harus kompak. Manakala pemerintah ada tindakan yang mungkin sementara waktu tidak enak, misalnya menaikkan harga BBM, itu sudah kita hitung bahwa itu yang terbaik daripada tidak menaikkan BBM," ungkap Luhut. 

Sebelumnya, Luhut mengatakan bahwa harga BBM di Indonesia saat ini relatif lebih murah dibandingkan lebih murah dibandingkan dengan mayoritas negara di dunia.

Ia bahkan juga mengingatkan APBN menanggung subsidi dan kompensasi energi hingga mencapai Rp 502 Triliun yang diakibatkan lonjakan harga minyak mentah dunia yang mendorong naiknya selisih harga keekonomian dan harga jual pertalite dan solar.

Oleh karena, kata Luhut, pemerintah saat ini terus mendorong penggunaan aplikasi MyPertamina untuk mendapat data yang akurat sebelum adanya pembatasan yang akan diterapkan.

Sabtu (3/9/2022), Pemerintah secara resmi menaikkan harga BBM di seluruh Indonesia. Presiden Joko Widodo menyebutkan peningkatan subsidi dari APBN sebagai alasan di balik kenaikan harga BBM bersubsidi, yakni pertalite dan solar.

Dalam keterangan resminya kemarin, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebutkan harga terbaru untuk pertalite saat ini adalah Rp 10 ribu per liter yang sebelumnya Rp7.650 per liter, solar subsidi Rp 6.800 per liter yang sebelumnya Rp 5.150 per liter.

Sedangkan Pertamax kini menjadi Rp 14.500 per liter yang sebelumnya Rp 12.500 per liter. (CNN Indonesia)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda