Prof Wiku: Penyesuaian Kebijakan, Upaya Beradaptasi dengan Ketidakpastian Situasi
Font: Ukuran: - +
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. [Foto: Satgas Penanganan Covid-19)
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah berupaya terus mengevaluasi kebijakan dengan harapan peraturan sesuai dengan dinamika terkini. Seperti adanya rencana pengurangan masa karantina diperuntukkan bagi orang yang telah divaksinasi booster yang dilandaskan pada hasil studi yang dapat dipercayai.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menjelaskan bahwa penyesuaian kebijakan dalam situasi kebencanaan adalah upaya untuk beradaptasi dengan ketidakpastian kondisi yang akan terjadi. Kemampuan beradaptasi dengan kebijakan yang dinamis dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
"Kita semua harus memahami bahwa dalam situasi kebencanaan, sesuatu yang tidak pasti adalah hal yang mutlak. Sehingga satu-satunya cara yang bijak menghadapi ini adalah beradaptasi dengan baik serta belajar terus menerus untuk perbaikan sistem yang berkelanjutan," kata Prof Wiku saat menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers di Graha BNPB, Selasa (15/2/2022) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Adapun terkait penyesuaian masa karantina, dari beberapa hasil studi seperti publikasi Singanagayam A dkk (2022), menyebutkan bahwa jumlah virus pada orang yang sudah divaksin lebih cepat turun dibanding yang belum divaksin. Dengan demikian, masa penyembuhan pada orang tersebut cenderung lebih cepat dan risiko menulari orang lain cenderung lebih kecil.
Meskipun demikian, setiap pelaku perjalanan, termasuk yang sudah divaksin booster sekalipun, harus tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dan menerapkan disiplin protokol kesehatan setelah menyelesaikan masa karantinanya. [SC]