PKS Minta Pembahasan Paslon untuk Pilpres 2024 Segera Dituntaskan
Font: Ukuran: - +
Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kiri) bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri Tasyakuran dan Launching Pesantren Tahfidz Subulussalam di Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/9). [Foto: arsip foto PKS]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid meminta pembahasan terkait pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2024 segera dituntaskan.
Pernyataan itu disampaikan Kholid merespons usulan Partai NasDem untuk mendeklarasikan koalisi antara NasDem, Demokrat, dan PKS pada 10 November mendatang.
Menurutnya, sosok yang akan diusung sebagai capres-cawapres harus dituntaskan lebih dulu sebelum bicara terkait waktu deklarasi koalisi.
"Siapakah pasangan capres dan cawapres yang akan kita usung bersama. Tentu inilah yang harus kita tuntaskan terlebih dahulu, sebelum bicara timing atau waktu deklarasi," ucap Kholid dalam videonya, Selasa (1/11/2022).
Ia menyatakan PKS sedang memperjuangkan amanah Majelis Syuro PKS untuk mengusung nama mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) sekaligus Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Ahmad Heryawan di Pilpres 2024.
Namun, Kholid mengatakan partainya menghormati usulan partai lain, seperti Demokrat yang ingin mengusung Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dia mengatakan PKS terbuka membahas nama-nama yang hendak diusung menjadi capres atau cawapres secara rasional dan objektif dengan mengedepankan rasa kebersamaan serta kepentingan bangsa di atas kepentingan parpol.
"Tentu kami menghormati calon-calon lain, misalnya sahabat kami di Demokrat yang mengusung Ketua Umumnya AHY atau NasDem yang sudah memiliki preferensi kepada calon tertentu.
Selain terkait capres-cawapres, Kholid menambahkan, ada beberapa hal lain yang juga harus dituntaskan, yaitu ihwal platform perjuangan, desain pemerintahan ke depan, serta strategi pemenangan yang paling baik.
NasDem sebelumnya mengusulkan agar rencana koalisi mereka bersama PKS dan Demokrat dapat dideklarasikan pada 10 November 2022.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali berharap waktu tersebut akan menjadi hadiah bagi partainya karena tepat sehari sebelum ulang tahun partai. Dia juga menyebut deklarasi nantinya sekaligus akan mengumumkan cawapres pendamping Anies Baswedan.
Sementara itu Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat mengaku masih mempertimbangkan usulan Partai NasDem soal tanggal deklarasi koalisi.
Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Putra Mahendra menyebut selain internal partai, pembahasan juga masih dilakukan oleh tim kecil koalisi mereka bersama NasDem dan PKS.
"Untuk rencana deklarasi di tanggal 10 November, merupakan usulan dari teman-teman Nasdem. Masih kami diskusikan di tim kecil dan di internal partai kami," kata Herzaky dalam keterangannya.
Dia menyebut rencana membentuk Koalisi Perubahan bersama NasDem dan PKS dibentuk dengan prinsip kesetaraan, sehingga dia menghormati setiap usulan yang masuk dari masing-masing partai.(CNN Indonesia)
- PAN Serius Duet Ganjar-Ridwan Kamil pada Pemilu 2024
- Pengamat Sebut Anies Harus Hati-hati Pilih Cawapres
- YLBHI-LBH Banda Aceh Tak Setuju “Pesulap Hijau” Dikenakan Qanun Jinayah: Sangat Tak Berpihak Kepada Korban
- RPuK Minta Penyidik Harusnya Tak Gunakan Qanun Jinayah untuk Kasus Pemerkosaan Pesulap Hijau