Beranda / Berita / Nasional / Pertanyakan Sumber Isu, Polri Bantah Tudingan 8 Kapolda Positif Amphetamine

Pertanyakan Sumber Isu, Polri Bantah Tudingan 8 Kapolda Positif Amphetamine

Jum`at, 14 Oktober 2022 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. [Foto: Ricardo/JPNN ]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Beredar isu delapan kapolda positif amphetamine saat pemeriksaan narkoba sebelum pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana. Polri membantah. 

"Nggak ada, dari mana infonya? Sudah saya tanyakan ke Spripim," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi dikutip dari Detikcom, Jumat (14/10/2022).

Dedi justru mempertanyakan sumber informasi tersebut. "Coba tanyakan saja sumbernya," katanya.

Untuk diketahui, Presiden Jokowi mengumpulkan seluruh jajaran pejabat tinggi (pati) Mabes Polri di Istana hari ini. Jokowi memberikan pengarahan.

559 Personel Polri Hadir di Istana, 1 Kapolda Diwakili

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan sebanyak 559 personel Polri hadir untuk mendengar arahan Presiden Jokowi. Sigit mengatakan ada satu kapolda yang diwakilkan kehadirannya.

"Diikuti secara langsung 559 personel Polri, 24 pejabat utama Mabes Polri, 3 orang diwakili karena ada di luar negeri. 33 orang kapolda, 1 orang mewakili karena kegiatan, 490 kapolrestabes," kata Sigit di Istana Negara, Jumat (14/10/2022).

Di hadapan Jokowi, Sigit menyampaikan penurunan tingkat kepercayaan Korps Bhayangkara akibat sejumlah kejadian menonjol. Dia mengatakan terus melakukan perbaikan untuk mengembalikan kepercayaan publik.

"Kami menyadari dalam beberapa waktu terakhir ini Polri mengalami penurunan tingkat kepercayaan publik akibat kejadian menonjol yang berdampak negatif dan menjadi perhatian publik. Kami melakukan langkah mitigasi agar dapat kami tuntaskan sesuai arahan Presiden," katanya.

"Kami siap mengerahkan segala upaya sehingga dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat," lanjut Sigit.

Selanjutnya »     Kapolda Sumbar Ketahuan Jual Sabu Kabar...
Halaman: 1 2 3 4
Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda