kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Penyakit Hepatitis Yang Curi Perhatian Dunia, Ini Penjelasannya

Penyakit Hepatitis Yang Curi Perhatian Dunia, Ini Penjelasannya

Kamis, 05 Mei 2022 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi Hepatitis. [Foto: Istimewa]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Belum lama pulih dan masih dalam tahap merangkak naik dari kondisi pandemi Covid-19, terbaru bidang kesehatan global dibuat ramai dengan kemunculan jenis baru dari penyakit yang menyerang hati dan sering menimpa anak-anak, yakni hepatitis.

Selama ini, hepatitis dikenal sebagai penyakit yang memunculkan peradangan pada hati atau lever, jenisnya sendiri terdiri dari hepatitis A, B, C, D, dan E. Lebih jauh, penyakit tersebut bisa disebabkan oleh berbagai hal mulai dari infeksi virus, kebiasaan mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, dan infeksi cacing hati. Namun pada kasus yang disebabkan oleh infeksi virus, hepatitis bisa menular ke orang lain.

Kemenkes juga telah mengeluarkan imbauan akan kewaspadaan bagi semua pihak terutama para orangtua akan adanya hepatitis misterius yang dimaksud.

3 anak meninggal dunia di Indonesia

Sejak lama penyakit hepatitis memang tidak bisa dipandang sepele. Kemunculan jenis baru ini juga disebut misterius oleh WHO dan para pakar kesehatan dunia, karena berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, jenisnya sama sekali tidak mewakiliki karakteristik atau ciri yang dimiliki oleh hepatitis A, B, C, D, atau E.

Kemenkes menjelaskan bahwa tiga kasus kematian di Indonesia terjadi dalam kurun waktu dua minggu terakhir sebelum tanggal 30 April 2022.

Diketahui ketiga anak tersebut sama-sama dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta, yang merupakan rujukan dari rumah sakit asal wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Adapun gejala yang ditemukan pada pasien-pasien tersebut adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang, dan penurunan kesadaran. Selain itu Kemenkes juga menerangkan jika kasus yang terjadi di dunia termasuk Indonesia, rata-rata menimpa anak pada kisaran usia 1 bulan hingga 16 tahun.

Pandangan sementara para ahli

Di saat bersamaan, investigasi sementara para pakar yang dibarengi dengan hasil uji laboratorium mengungkap jika pada sebagian kasus yang tercatat, terdapat beberapa penyebab yang mendasari kemunculan penyakit ini.

Pertama, sebanyak 74 kasus yang telah melakukan tahap molekuler ditemukan adanya pengaruh dari Adenovirus (41). Menurut penjelasan dari Profesor Zubairi, Adenovirus sendiri didefinisikan sebagai virus umum yang menyebabkan berbagai penyakit seperti pilek, demam, sakit tenggorokan, bronkitis, pneumonia, dan diare.

Dirinya menjelaskan jika sebenarnya, Adenovirus 41 belum pernah terkait dengan hepatitis, dan patogen umum ini biasanya dapat sembuh dengan sendirinya. Namun disisi lain, sebanyak 19 kasus terdeteksi juga ditemukan adanya infeksi SARS-CoV. Sedangkan pada 19 kasus lainnya ditemukan kombinasi dari dua virus baik Adenovirus atau SARS-CoV.

Terbaru per tanggal 3 Mei kemarin, diketahui jumlah kasus hepatitis ini sudah meningkat menjadi sebanyak 228 kasus pada anak dari 20 negara, dengan 50 kasus tambahan sedang diselidiki.

Berikut beberapa upaya pencegahan penyakit hepatitis yang bisa dilakukan:

  1. Rutin mencuci tangan dengan sabun,
  2. Mencuci seluruh bahan makanan hingga bersih,
  3. Memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih,
  4. Tidak bergantian atau mencampur penggunaan alat makan,
  5. Menghindari kontak dengan orang sakit, dan
  6. Menjaga kebersihan serta disiplin prokes.
(GNFI)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda