kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Pemerintah Kantongi Rp4,99 Triliun dari Lelang SBSN

Pemerintah Kantongi Rp4,99 Triliun dari Lelang SBSN

Rabu, 24 Februari 2021 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +


[Dok. Liputan6/Angga Yuniar]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah berhasil mengantongi dana sebesar Rp4,99 triliun dari lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (23/2/2021).

Secara total, pemerintah melelang enam seri sukuk, yaitu Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPNS) dan Project Based Sukuk (PBS).

"Total nominal yang dimenangkan dari keenam seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp4,99 triliun," bunyi keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR).

Jumlah tersebut lebih rendah dari target indikatif dari lelang sebesar Rp12 triliun. Sementara itu, total penawaran yang masuk sebesar Rp24,23 triliun. Hasil lelang akan digunakan untuk memenuhi sebagian target pembiayaan dalam APBN 2021.

Enam seri sukuk yang dilelang meliputi SPNS 10082021, PBS027, PBS017, PBS029, PBS004, dan PBS028.

Detailnya, seri SPNS 10082021 jumlah yang dimenangkan sebesar Rp4,05 triliun dari jumlah penawaran yang masuk Rp4,88 triliun. Seri ini jatuh tempo pada 10 Agustus 2021 dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang 3,07 persen.

Sedangkan, seri PBS029 jumlah yang dimenangkan sebesar Rp850 miliar dari jumlah penawaran yang masuk Rp4,93 triliun. Seri ini jatuh tempo pada 15 Maret 2023 dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,6 persen.

Kemudian, seri PBS004 jumlah yang dimenangkan sebesar Rp350 juta dari jumlah penawaran yang masuk Rp2,48 triliun. Seri ini jatuh tempo pada 15 Februari 2037 dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,52 persen.

Terakhir, seri PBS028 jumlah yang dimenangkan sebesar Rp420 juta dari jumlah penawaran yang masuk Rp3,67 triliun. Seri ini jatuh tempo pada 15 Oktober 2046 dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,12 persen.

Pemerintah tidak memenangkan seri PBS027 dan seri PBS017. Padahal, jumlah tawaran yang masuk untuk masing-masing seri tersebut sebesar Rp4,22 triliun dan Rp4,04 triliun. [CNN Indonesia]


Keyword:


Editor :
Fira

riset-JSI
Komentar Anda