Oxford United Akan Beralih Tangan ke Erick Thohir
Font: Ukuran: - +
Foto: doc CNBC Indonesia
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Laporan The Telegraph mengabarkan mantan pemilik Inter Milan, Erick Thohir sedang terlibat dalam pembicaraan pengambilalihan konsorsium Oxford United. Erick sebelumnya menjadi anggota dewan klub tetapi mengundurkan diri setelah ditunjuk sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia.
Konsorsium yang dipimpin Indonesia sedang dalam pembicaraan pengambilalihan lanjutan untuk membeli Oxford United. Konsorsium tersebut diketahui didukung oleh mantan pemilik dan presiden Inter Milan Erick Thohir yang merupakan pendiri perusahaan media Mahaka Group yang memiliki stasiun TV dan surat kabar.
Selain itu, Ia juga menjabat sebagai ketua Komite Olimpiade Internasional dan dalang ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games tiga tahun lalu. Erick bergabung dengan dewan klub League One pada November 2018 tetapi dipaksa mundur setahun kemudian setelah ia ditunjuk sebagai Menteri BUMN yang mengharuskan pelepasan posisi dewan dari bisnis.
Sebelumnya, ia juga merupakan pemegang saham mayoritas di klub MLS DC United, tempat Wayne Rooney bermain, yang bernilai sekitar 500 juta dolar AS dan terlibat dengan Philadelphia 76ers NBA. Pria berusia 50 tahun itu membeli Inter dari Massimo Moratti pada 2013 tetapi mengakhiri keterlibatannya dengan klub Serie A lima tahun kemudian.
Belum jelas apakah Thohir sekarang akan mengajukan tawaran, tetapi keterlibatannya adalah tanda seberapa ambisius calon pemilik baru, yang juga dipahami akan menyertakan pendukung kaya yang berbasis di Afrika Selatan dan Vietnam. Diyakini bahwa di dalamnya termasuk anggota dewan saat ini Horst Geicke yang merupakan pengusaha Jerman dengan kontak di seluruh Asia.
Konsorsium tersebut juga diperkirakan mencakup pengusaha Anindya Bakrie yang juga direktur Oxford. Mungkin ada pendukung Indonesia lainnya sebagai bagian dari kesepakatan. Calon pembeli berharap untuk menyimpulkan pengambilalihan dalam beberapa minggu ke depan dan akan menyerahkan rencana bisnis ke EFL untuk disetujui.
Diyakini konsorsium tersebut awalnya bernegosiasi untuk membeli 51 persen saham klub yang saat ini sebagian besar dimiliki oleh pengusaha Thailand Sumrith 'Tiger' Thanakarnjanasuth yang mengakuisisi saham pengendali tiga tahun lalu. Pembicaraan terus berlanjut mengenai peningkatan kesepakatan tetapi ada harapan bahwa Thanakarnjanasuth akan menjualnya.
Oxford saat ini duduk tepat di luar tempat play-off di League One, setelah kalah di final play-off dari Wycombe Wanderers tahun lalu, dan manajer Karl Robinson telah berbicara tentang rencana ambisius untuk mengubah klub menjadi klub "top-30" di Inggris [Republika.co.id].