Beranda / Berita / Nasional / 5 Saham BUMN Ini Anjlok Parah

5 Saham BUMN Ini Anjlok Parah

Selasa, 16 Maret 2021 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Di tengah koreksi yang melanda Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 0,53% pada perdagangan kemarin, Senin (15/3/2021), berberapa saham unggulan ikut terkoreksi parah. Diantaranya ada lima saham perusahaan pelat merah yang terkoreksi dalam.

Koreksi ini juga menghantui saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditunjukkan oleh indeks BUMN20 yang terkoreksi parah 0,72%. Bahkan terdapat emiten BUMN yang terkoreksi parah menyentuh level terendahnya alias Auto Reject Bawah (ARB, koreksi 7% dalam sehari).

Koreksi yang terjadi di saham-saham BUMN ini akibat aksi jual asing yang cukup masif di saham-saham BUMN top losers ini. Simak saham-saham BUMN dengan koreksi terparah serta aktivitas investor asing di saham tersebut.

Terpantau koreksi paling parah dibukukan oleh PT Timah Tbk (TINS) yang anjlok ke level ARBnya 6,86% di angka Rp 1.900/unit. Terpantau asing melakukan jual bersih sebesar Rp 17,6 miliar yang membuat saham ini terpaksa anjlok parah.

Saham nikel lainya juga mengalami koreksi parah dan menduduki posisi ketiga yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang terkoreksi 3,31% ke level Rp 2.340/unit. Celakanya aksi lego saham asing di saham ANTM lebih parah dibanding kompatriotnya. Data perdagangan mencatat asing menjual bersih ANTM sebanyak Rp 189,7 miliar di pasar reguler saja.

Selain emiten nikel, terpantau PT Jasa Marga Tbk (JSMR) juga terkoreksi parah 3,58% ke level Rp 4.310/unit. Senasib dengan saham nikel, JSMR juga dilego asing sebesar Rp 2,2 miliar.

Di posisi ke empat dan kelima muncul nama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang masing-masing terkoreksi 2,63% dan 2,03%.

Berbeda dengan saham-saham di atas, ternyata asing masuk ke kedua saham tersebut meskipun terpantau jumlahnya tidak signifikan. Tercatat asing masuk ke saham SMGR sebanyak Rp 23 miliar sedangkan asing memborong bersih saham TLKM sebanyak Rp 267 juta.[CNBC Indonesia]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda