Beranda / Berita / Nasional / Moeldoko Dituding Demokrat Ingin Lengserkan AHY Demi Pilpres 2024

Moeldoko Dituding Demokrat Ingin Lengserkan AHY Demi Pilpres 2024

Senin, 01 Februari 2021 22:15 WIB

Font: Ukuran: - +

Kuliah umum Moeldoko. ©2017 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Partai Demokrat menuding Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai orang dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin mengkudeta alias melengserkan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Moeldoko disebut ingin mengambil alih kepemimpinan AHY di Demokrat demi kepentingan pencapresan 2024.

"Berdasarkan pengakuan, kesaksian, dari BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat yang kami dapatkan, mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024," ujar Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra kepada MNC Portal Indonesia, Senin (1/2/2021).

Ditekankan Herzaky, surat dari Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang telah dikirim kepada Presiden Jokowi, untuk mengonfirmasi langsung kebenaran isu tersebut. Herxaky menjelaskan, bahwa apa yang disampaikan AHY bukan soal Partai Demokrat melawan Istana, melainkan, adanya pencatutan nama Presiden.

"Ini bukan soal Demokrat melawan Istana, atau Biru melawan Merah. Ini soal penyalahgunaan kekuasaan dengan mencatut nama Presiden," tekannya.

Di sisi lain, Moeldoko membantah adanya keterlibatan pihak Istana terkait isu dirinya akan mengkudeta Partai Demokrat. Menurut Moeldoko, isu tersebut murni tentang dirinya dan tidak ada kaitannya dengan Istana maupun Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Jangan sedikit-sedikit Istana. Jangan ganggu pak Jokowi dalam isu ini. Beliau tidak tahu sama sekali tentang isu ini, itu urusan saya, itu murni Moeldoko," tutur Moeldoko saat menggelar konferensi pers secara daring, Senin (1/2/2021).

Moeldoko menjelaskan, dirinya sebagai Kepala Staf Kepresidenan sekaligus mantan Jenderal Panglima TNI selalu terbuka dan tidak memberi batasan kepada siapa pun. Termasuk individu maupun sekolompok organisasi yang ingin bertemu dan membicarakan berbagai hal.

Namun, Moeldoko heran pertemuannya dengan beberapa perwakilan Partai Demokrat justru dinilai berbeda. "Tidak ada rencana kudeta. Kudeta itu kan dari dalam bukan dari luar. Isu ini juga muncul karena ada foto yang tersebar," jelas dia.

Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggelar konferensi pers terkait dengan kondisi Indonesia terkini, khususnya hal penting yang menyangkut masalah yang menimpa Partai Demokrat. Hal ini disampaikannya sesuai rapat pimpinan (Rapim) DPP Partai Demokrat.

AHY menyebut, berdasarkan kesaksian sejumlah pihak, ada upaya dari pejabat di lingkar kekuasaan Jokowi yang hendak merebut Partai Demokrat.

"Kami memandang perlu dan penting untuk memberikan penjelasan tentang duduk perkara yang sebenarnya yaitu, tentang adanya gerakan politik yang mengarah kepada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa yang tentu mengancam eksistensi dan kedaulatan Partai Demokrat," kata AHY di Taman Politik Wisma Proklamasi DPP Partai Demokrat, Jakarta.

AHY telah menyurati Presiden Jokowi untuk mengklarifikasi ihwal isu tersebut. Hingga saat ini, Partai Demokrat masih menunggu balasan surat dari Presiden Jokowi [Okezone]. 

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda