kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Minta Warga Jangan Mudik, Tim Medis Covid-19: Kami Juga Ingin Pulang

Minta Warga Jangan Mudik, Tim Medis Covid-19: Kami Juga Ingin Pulang

Minggu, 26 April 2020 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi tim medis Covid-19. [Foto: Astroboys2019 via Bored Panda]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketua Tim Perawatan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kapten Fitdy Eka meminta, masyarakat benar-benar menaati protokol kesehatan agar wabah virus corona Covid 19 ini segera selesai.

Dia mengungkapkan rasa rindu untuk pulang yang sebagian besar dialami oleh para perawat, dokter dan tenaga medis lainnya. Karena mereka ini selama menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid 19.

"Rekan-rekan kami juga ingin pulang ketemu keluarga, anak istri, orangtua. Pergerakan kami dibatasi, kami menyesuaikan. Anda agar tetap di rumah, kami bekerja biar kita putus rantai penularan Covid 19," kata Kapten Fitdy lewat video keterangannya, Minggu (26/4/2020).

Fitdy mengungkapkan, tenaga kesehatan yang mengurusi pasien Covid 19 seperti dokter, perawat, analis dan tenaga lainnya memiliki prosedur pembatasan interaksi langsung dengan keluarga untuk mengurangi risiko penularan.

Selain itu, mereka juga diwajibkan tetap tinggal di dekat area perawatan pasien Covid 19 selama beberapa pekan terakhir. Sementara interaksi dengan keluarga dan kerabat dilakukan dengan panggilan video call melalui gawai.

"Baik dokter, perawat, analis dan nakes (tenaga kesehatan) lainnya semua memiliki rasa kangen, rindu keluarga, berkumpul, bersenda gurau langsung," ujar Fitdy.

Saat bertugas, Fitdy mengatakan, dirinya harus bisa mengatasi rasa bosan di tengah tugas. Sementara dia juga harus mengenakan alat pengaman diri (APD) lengkap selama delapan jam tanpa makan, minum dan buang air. Sejauh ini terdapat tiga tim nakes yang bekerja selama 24 jam terbagi masing-masing delapan jam untuk tiga shift.

Pada bulan Ramadan dan jelang Idul Fitri, dia juga meminta masyarakat agar tidak mudik terlebih dahulu guna mencegah penularan. Dia mengingatkan jika masyarakat tidak memutus penularan dan jumlah penderita Covid 19 melebihi kapasitas fasilitas kesehatan, maka akan semakin banyak yang tidak tertolong.

"Dengan begitu, sehingga hal-hal terkait memutus mata rantai Covid 19 bisa lebih maksimal. Pandemi bisa diakhiri. Ingat, kita rindu tradisi mudik saat masa pembatasan ini," kata Fitdy. (VIVAnews)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda