KPU: Dorong Perempuan dan Millenial Berpartisipasi dalam Pemilu 2024 Perlu Cara Berbeda
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Anggota KPU August Mellaz menyambut baik berbagai strategi komunikasi yang dipaparkan Grid Network mengemas informasi kepemiluan secara ringan untuk segmentasi perempuan dan anak muda.
“Dari sisi anak muda dan perempuan memang agak beda, termasuk misalnya, situasi kalau bicara soal pasar. Harus diakui perkembangan untuk meletakkan perempuan di posisi-posisi strategis, bagaimana menginspirasi perempuan lain hingga [ketika menggunakan hak] suaranya tidak lagi ikut keluarga atau ikut ekosistem, dia punya nilai sendiri,” ucap Mellaz saat menerima audiensi Grid Network dalam rangka diskusi mengenai potensi program maupun strategi komunikasi menyambut Pemilu Tahun 2024, di ruang rapat pleno, Kamis (12/1/2023).
Menurut Mellaz, mendorong perempuan dan anak muda untuk berpartisipasi dalam pemilu dan meyakinkan manfaat pemilu bahwa suara mereka penting, memerlukan cara yang berbeda. KPU berkomitmen dalam perencanaannya, anak muda dan perempuan merupakan segmen tersendiri.
Selain itu, Mellaz menilai kolaborasi yang dibangun dengan Grid Network sebagai tindaklanjut Nota Kesepahaman dengan Kompas Grup, juga dapat diakselerasikan dengan konten-konten kreatif yang dimiliki KPU seperti iklan layanan masyarakat, banner, atau konten kreatif lain yang sasarannya lebih spesifik ada dalam kampanye yang akan dilakukan Grid Network dalam hal meningkatkan literasi dan partisipasi perempuan dan anak muda terkait pemilu.
“Bagaimana memoles dan ada satu ruang besar yang sangat bisa dioptimalkan, agar kampanye, sosialisasi lebih menarik dan interaktif,” kata Mellaz.
Pada kesempatan yang sama, Group Editorial Director, Female & Children Media Grid Network, Devy Situmorang menyampaikan maksud kedatangan Grid Network, yakni ingin berkolaborasi dengan KPU melakukan upaya peningkatan literasi dan partisipasi perempuan serta anak muda di Indonesia dalam isu pemilu.
Upaya peningkatan literasi yang bersegmentasi perempuan dan anak muda ini, kata Devy, berangkat dari riset yang dilakukan Grid yang mencoba memotret harapan perempuan dan anak muda pada seorang pemimpin. Dari riset itu, ditemukan bahwa perempuan masih dipengaruhi orang terdekatnya dalam menentukan pilihan. Untuk itu, menurut Devy, pentingnya literasi dilakukan.
“Ini bisa menjadi suatu upaya baik untuk peningkatan literasi karena literasi tadi, perempuan akan dipengaruhi pasangan dalam memutuskan, sebenarnya ada kemandirian sendiri,” kata Devy.
Account Manager Female & Children Media, Adisty Sugiharianty menjelaskan bahwa berdasarkan riset yang dilakukan Kompas, ada 103,5 juta yang merupakan potensi pemilih perempuan, dan 128,5 juta merupakan usia muda 15-44 tahun (Gen Z - Millennials) menjadi pemilih muda yang akan mendominasi pemilihan umum 2024. Sementara dalam menentukan pilihan, Adisty merujuk riset yang dilakukan Parapuan tahun 2021, perempuan cenderung dipengaruhi oleh keluarga (orang tua dan pasangan).
Adisty pun menjelaskan beragam program dan kampanye yang dilakukan Grid Network untuk meningkatkan literasi perempuan dan anak muda terkait pemilu melalui berbagai kegiatan. [HK]