Senin, 14 Juli 2025

Indepth

Ketika Polda mengusut Proyek Baktiya, Ketua DPRA Bereaksi, Ada Apa?
Redaksi Senin, 14 Juli 2025
DIALEKSIS.COM | Indepth - Penyelidikan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan desa di Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, memasuki babak baru. Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Aceh resmi memanggil Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan di Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Aceh guna dimintai keterangan. 

Dialetika

Bahasa Aceh Terancam Punah, Siapa yang Peduli?
Redaksi Jum`at, 11 Juli 2025
DIALEKSIS.COM | Dialektika - Bahasa Aceh kini menghadapi ancaman serius terhadap kelestariannya. Penelitian terbaru dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan bahwa bahasa Aceh berstatus “definitely endangered” menurut kriteria UNESCO. Dalam skala vitalitas 0 - 5, posisi bahasa Aceh berada di level 3, yang berarti masih digunakan sebagian komunitas namun mulai tergerus penggunaannya di ranah publik. Indikator ini tercermin dari penurunan signifikan penutur aktif, terutama di kalangan generasi muda.

Diaspora

Dari Aceh ke Jepang: Kisah Muhammad Haikal Gunarya dan Beasiswa Doktoral MEXT
Sabtu, 05 Juli 2025
DIALEKSIS.COM | Aceh - Alumni Program Studi Teknik Geofisika Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Muhammad Haikal Gunarya, berhasil lolos program beasiswa dari Pemerintah Jepang yaitu MEXT (Monbukagakusho) jalur rekomendasi antar universitas (University to University/U to U) untuk menempuh studi doktoral di bidang Seismologi. 
  • Ini Cara Pemerintah Aceh Kembangkan Tanaman Nilam Hingga Jadi Komoditas Unggulan
    Liputankhusus | 2 tahun lalu
    Ini Cara Pemerintah Aceh Kembangkan Tanaman Nilam Hingga Jadi Komoditas Unggulan

    DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Nilam merupakan salah satu komoditi unggulan di Aceh yang sangat bernilai ekonomi. Di Provinsi Aceh ada beberapa daerah yang mengembangkan komoditi nilam diantaranya Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Jaya, Aceh Besar, Gayo Lues, Aceh Utara, dan Aceh Timur dengan luas lahan mencapai 2140 hektare dan produksi minyak nilam sebanyak 460 ton/tahun serta menyerap tenaga kerja 5453 petani nilam.


  • Pengelolaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Aceh, Sejauh ini Tepat Sasaran
    Liputankhusus | 2 tahun lalu
    Pengelolaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Aceh, Sejauh ini Tepat Sasaran

    DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kadistanbun Aceh Ir. Cut Huzaimah., MP melalui Kabid. Perbenihan, Produksi dan Perlindungan Perkebunan, Fakhrurrazi, SP., M.Sc memyampaikan, bahwa pengelolaan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) sejauh ini transparan dan tepat sasaran.

  • Kelompok Tani Program Gepeuaman Harus Tercatat dalam SK Bupati
    Liputankhusus | 2 tahun lalu
    Kelompok Tani Program Gepeuaman Harus Tercatat dalam SK Bupati

    DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pengembangan pertanian di Indonesia tak terkecuali Aceh dihadapkan pada berbagai masalah, dan salah satunya adalah kualitas tanah yang umumnya masih rendah.

    Untuk mengatasi hal itu, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Selasa (14/9/2021) lalu, meluncurkan Gerakan Peningkatan Produktivitas Lahan Sawah Pra Tanam (Gepeuaman) di Gampong Jumphoih Adan, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie.

  • Keunggulan Program Gepeuaman Hingga Meningkatnya Hasil Panen
    Liputankhusus | 2 tahun lalu
    Keunggulan Program Gepeuaman Hingga Meningkatnya Hasil Panen

    DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Safrizal SP MPA, menjelaskan, Gerakan Peningkatan Produktivitas Lahan Sawah Pra Tanam (Gepeuaman) dengan cara mengolah sawah menggunakan bahan organik seperti jerami, selain menaikkan tingkat kesuburan lahan, juga bisa menghemat biaya produksi sebesar 30-40 persen dan meningkatkan produksi padi.

  • Implementasi Program Gepeuaman Distanbun Aceh di Keumala Pidie
    Liputankhusus | 2 tahun lalu
    Implementasi Program Gepeuaman Distanbun Aceh di Keumala Pidie

    DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Guru Besar IPB University, Iswandi Anas Chaniago mengungkapkan bahwa 72 persen dari tanah-tanah pertanian di Indonesia saat ini sedang sakit karena kekurangan bahan organik.

    Menurut dia, kondisi tersebut disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia yang masih sangat tinggi.