Beranda / Jurnalisme Warga / Aceh UMKM Expo II 2023, dari Bireuen Untuk Indonesia

Aceh UMKM Expo II 2023, dari Bireuen Untuk Indonesia

Kamis, 06 April 2023 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Feri Irawan

Feri Irawan, S.Si., M.Pd, Kepala SMKN 1 Jeunieb dan Ketua IGI Daerah Bireuen. [Foto: for dialeksis.com]


Edukasi dan Promosi

Menurut amatan penulis, gelaran expo ini bisa sebagai media edukasi, promosi dan transaksi bagi masyarakat maupun pelaku UMKM kreatif dan inovatif. Sekaligus upaya untuk melindungi produk hasil karya UMKM Aceh dari serbuan produk asing.

Tentunya juga menjadi kesempatan yang baik dan strategi dalam mempromosikan semua hasil produk UMKM dan pembelajaran Teaching Factory (TeFa) bagi BLUD SMK, seperti produk berbasis industri di stand SMKN 1 Jeunieb sehingga bisa diterima di pasar regional, nasional dan bahkan global.

Oleh sebab itu, pentingnya bagi masyarakat membeli produk dari pelaku UMKM Aceh dan hasil TeFa BLUD SMK.

Mengapa demikian? Dengan berbelanja produk lokal maka upaya pemulihan ekonomi Aceh akibat pandemi bisa dilakukan dengan lebih baik dan lebih cepat.

Lalu seberapa pentingkah Aceh UMKM Expo ini?Jawabannya tentulah sangat penting. Pertama, sebagai ajang mempromosikan produk-produk unggulan lokal yang mampu bersaing dengan produk daerah lain di Aceh. Produk-produk lokal kita sebenarnya tidak kalah baiknya jika dibandingkan dengan produk-produk daerah lain. Hal itu terbukti dengan banyaknya peserta stand UMKM dalam Expo ini.

Tercatat ada sekitar 85 stand, diantaranya Bungong Jaroe, Mom N Love, Souvenir Andespu, Madu Asli, PKK Cot Gapu, Yeyen Dessert, Toserba Terlaris, Ratu Hijab, UMK Beujroh, Molan Tradisional.

Selanjutnya, ada BLUD SMKN 1 Jeunieb, SMA Entrepreneur Muhammadiyah, SD Penggerak Disdikbud Bireuen, Dayah Azzanjabil, Motoe Jok, Suzuya Bireuen, Na Sablon Printing, Milhy Jaya, Kecap Siwah, Sinawa, Idona Rasa, Teras Rumah Cafe, Industri Kerajinan Kaleng Geulanggang Maju Mandiri, Padan Decoration, Trico Coffe, Dapu Bhoi, Jessamine, Hijrah Cake, Ayi8_Creative, Himpunan Pengusaha Santri Indonesia Aceh, Kelapa Jelly, Camat Kupeuju.

Kemudian ada Sate Apaleh, Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia Bireuen, Lady's Fashion, Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Aceh, Ikaboga Bireuen, Dekranasda Bireuen, Bestie Coffe, Jameun Kupi, dan Phobia Community,

Kedua, mampu meningkatkan daya saing produk dan pengembangan kapasitas SDM. Kehadiran Pegadaian Bireuen, BSI Bireuen, dan Bank Aceh Syariah Bireuen di ekspo ini patut kita berikan apresiasi. Mengapa demikian? Mengingat selama ini telah memberikan modal kepada pelaku UMKM, sehingga pelaku UMKM mampu mengembangkan diri.

Ketiga, menjadi sarana mempertemukan pelaku usaha dengan calon buyer dan stakeholder untuk dapat membuka peluang terjalinnya kemitraan bisnis.

Keempat, sebagai jembatan para pelaku UMKM untuk terus maju sehingga mampu bersaing. Ekonomi Indonesia yang baru pulih setelah Covid-19, tentu Aceh mengalami lonjakan inflasi yang luar biasa, bahkan negara-negara di dunia juga dihadapkan dengan resesi global.

Maka dari itu, melalui expo ini dapat menumbuhkan produk-produk lokal yang terdegradasi selama Covid-19. Jika UMKM tumbuh, maka Aceh pasti tangguh.

Kita mengharapkan agar UMKM Aceh mampu bertahan walaupun digerus inflasi. Bila ini terjadi maka masyarakatnya akan kuat dan mandiri secara ekonomi. Sesuai dengan program Presiden Jokowi bahwa pemberdayaan ekonomi bisa dikatakan sukses apabila masyarakat, usaha kecil dan menengah mampu bertahan di tengah terpaan resesi ekonomi dan juga inflasi yang terus meningkat.

Dari beberapa stand yang sempat saya singgahi, tidak menampik bahwa ada hal-hal yang harus dibenahi, seperti belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), kemasan produk dan akses modal kepada perbankan. Padahal dengan adanya NIB memudahkan pelaku UMKM dalam mendapatkan fasilitas dari pemerintah serta memudahkan pengembangan produk-produk UMKM.

Berikutnya yang harus dibenahi itu inovasi dan kreatifitas, dan kemampuan mengakses dan menggunakan gadget.

Namun di sisi yang lain, patut kita apresiasikan kepada seluruh pelaku UMKM Aceh. Karena siapa pun yang turut memamerkan produknya dalam gelaran ini, berarti mereka sudah melakukan sesuatu untuk dirinya dan masa depannya.

Pengumuman lomba

Pengumuman aneka lomba Aceh UMKM Expo II yang dihelat selama even berlangsung, dibacakan pada malam apresiasi atau penutupan Aceh UMKM Expo II. Diantaranya lomba stand, lomba bakar sate, lomba foto, lomba menulis.

Untuk lomba bakar sate dimenangkan Bireun Parte, IPEMI, dan SD Percontohan Peusangan. Lomba stand dimenangkan Jameun Kupi, Dekranasda Bireuen, dan Kepeuju (Kecamatan Kuala, Peudada, Juli).

Selanjutnya, tulisan berjudul “Aceh UMKM Expo II 2023, dari Bireuen untuk Indonesia” menjadi juara pertama setelah dinilai unggul dibanding puluhan karya lain yang masuk ke panitia lomba.

Juara kedua diraih Ziaul Fahmi dari Banda Aceh, dengan tulisan berjudul “Aceh UMKM Expo II”, dan juara ketiga Vera Hastuti dari Aceh Tengah dengan tulisan berjudul “Transformasi Digital dari Aceh UMKM Expo II". [**]

Penulis: Feri Irawan, S.Si., M.Pd (Kepala SMKN 1 Jeunieb dan Ketua IGI Daerah Bireuen)

Halaman: 1 2
Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda