Tokopedia Akan Larang Penjualan Tes Swab Antigen Murah
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi alat tes swab antigen dijual murah di e-commerce. (Foto: tangkapan layar ecommerce)
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Tokopedia mengklaim akan melarang untuk menayangkan produk yang menjual alat tes swab antigen guna mendeteksi Covid-19 terlalu murah di platform e-commerce milik mereka.
"Saat ini, Tokopedia telah menindaklanjuti laporan dengan melarang tayang produk dan/atau toko yang melanggar," jelas External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel kepada CNNIndonesia.com, Selasa (29/6).
Meskipun Tokopedia bersifat User Generated Content (UGC), yang mana setiap penjual bisa mengunggah produk secara mandiri, mereka tetap melalukan aksi kooperatif untuk menjaga aktivitas dalam platform agar sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Tokopedia memiliki kebijakan produk apa saja yang bisa diperjualbelikan di aturan penggunaan platform Tokopedia," ujarnya.
E-commerce ini juga memiliki fitur Pelaporan Penyalahgunaan, sehingga masyarakat dapat melaporkan produk yang melanggar aturan penggunaan Tokopedia atau hukum yang berlaku di Indonesia.
Sebelumnya, marak penjualan alat tes swab antigen Covid-19 dengan harga yang sangat murah yakni Rp40 ribu. Penjualan alat tes itu dapat ditemui di platform Tokopedia dan Shopee.
Di Tokopedia ada penjual yang membanderol alat tes ini seharga Rp850 ribu untuk satu boks, berisi 25 alat. Artinya, satu alat itu seharga Rp34 ribu. Salah satu penjual di Tokopedia menjelaskan metode swab dengan alat yang dijualnya dapat dilakukan secara mandiri.
Penjual juga menulis alat tes antigen yang dijajakan merupakan produksi Hangzhou Clongene Biotech.co Ltd China. Disebutkan juga dalam keterangan, produk ini sudah terdaftar dan memiliki No Izin edar kemenkes RI AKL 20303028055.
Namun saat berita ditulis, penelusuran ke situs izin alat medis Kemenkeshttps://regalkes.kemkes.go.id/tak dapat dilakukan karena situs tak bisa diakses. Sementara di Shopee, salah satu pedagangnya menjual dengan harga Rp41 ribu dan sudah terjual 49 buah.
Meski penggunaan alat tes antigen mudah dan murah, namun hal tersebut tak bisa dilakukan sembarang orang.
Dokter spesialis paru, Erlang Samoedro mengatakan sebaiknya tes antigen dilakukan petugas terlatih dan mengenakan alat pelindung diri.
Menurutnya, swab mandiri tanpa dilakukan oleh petugas kesehatan dapat menimbulkan resiko penularan virus corona hingga ancaman kematian. (CNN Ind)