Google Rilis Gemini, Kecerdasan Buatan yang Diklaim Mampu Berpikir Lebih Hati-hati
Font: Ukuran: - +
Google mengatakan Gemini akan mendukung layanan teks dan gambar. [Foto: dok. Google]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Google telah merilis model kecerdasan buatan (AI) yang diklaim memiliki "kemampuan penalaran" tingkat lanjut untuk "berpikir lebih hati-hati" ketika menjawab pertanyaan sulit. Pembuat konten AI terkadang menciptakan sesuatu, yang oleh pengembang disebut halusinasi.
Gemini telah diuji pemecahan masalah dan pengetahuannya di 57 mata pelajaran termasuk matematika dan humaniora.
Bos Sundar Pichai mengatakan ini mewakili “era baru” bagi AI.
Google mengadopsi pendekatan hati-hati terhadap peluncuran chatbot AI-nya, Bard, awal tahun ini, dan menggambarkannya sebagai "sebuah eksperimen".
Bard membuat kesalahan dalam demo publisitasnya sendiri, memberikan jawaban yang salah atas pertanyaan tentang luar angkasa.
Namun Google membuat beberapa klaim besar atas model barunya, dengan menggambarkannya sebagai model yang "paling mumpuni" dan menyatakan bahwa model tersebut dapat mengungguli pakar manusia dalam berbagai tes kecerdasan.
Gemini dapat mengenali dan menghasilkan teks, gambar, dan audio. Namun, bukan merupakan produk tersendiri.
Sebaliknya, model ini dikenal sebagai model dasar, artinya model ini akan diintegrasikan ke dalam alat Google yang sudah ada, termasuk penelusuran dan Bard.
Google sejauh ini berjuang untuk menarik perhatian dan pengguna sebanyak chatbot viral OpenAI, ChatGPT, dan mereka mengklaim versi Gemini yang paling kuat mengungguli platform OpenAI GPT-4.
Namun seiring dengan berkembangnya teknologi dengan pesat, kekhawatiran akan potensi bahaya pun meningkat. Pemerintah di seluruh dunia berupaya mengembangkan peraturan atau bahkan legislasi untuk membendung kemungkinan risiko AI di masa depan. [BBC]