Pelukan Mesra dan Bisikan Mualem ke Irwandi Yusuf
Font: Ukuran: - +
Reporter : Zulkarnaini
DIALEKSIS.COM | Musyawarah Besar (Mubes) III Partai Aceh sudah selesai dilaksanakan. Ada momen menarik yang menjadi perhatian publik. Pelukan mesra Mualem dan membisikan sesuatu ke telinga kiri Irwandi Yusuf, mantan Gubernur Aceh.
Foto mesra kedua tokoh politik Aceh dengan warna khas merah bintang dalam garis hitam dan orange ini, ramai dibahas oleh berbagai kalangan. Apalagi Mualem menebarkan senyum khasnya ketika merangkul bahu Irwandi. Mereka bagaikan tidak ada garis walau berbeda warna baju dalam perjuangan.
Seperti diketahui, Mualem dan Irwandi Yusuf sebelumnya telah terlibat dalam persaingan politik yang sengit di Aceh. Mualem pernah menjabat sebagai wakil gubernur Aceh pada periode 2012-2017, sedangkan Irwandi Yusuf menjabat sebagai Gubernur Aceh pada periode sebelumnya, yaitu 2007-2012.
Perseteruan politik keduanya bahkan mencapai puncaknya pada Pilkada Aceh 2017. Keduanya saling bersaing untuk merebut posisi gubernur Aceh. Namun, pada akhirnya Irwandi Yusuf mendapat suara terbanyak dan menjabat sebagai gubernur Aceh untuk kedua kalinya.
Kini, foto mesra dua tokoh politik yang dulunya sama sama sebagai pasukan kombatan Aceh, telah menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan masyarakat. Ada yang menginterpretasikan bahwa foto tersebut menunjukkan bahwa perseteruan politik keduanya telah mereda dan mereka telah bersatu kembali.
Ada juga yang memberi penilaian masih meragukanya. Biasa orang politik mencari perhatian, foto dan pertemuan tersebut hanya sebatas formalitas atau sekadar tampilan politik belaka.
"Bg Wandi dan Mualem itu satu tubuh. Pertemenan mereka sejak konflik Aceh, mereka saling mendukung,” kata Murizal Hamzah Wartawan Senior Aceh kepada DiALEKSIS.COM, Rabu (1/3/2023).
Namun, apapun maksud di balik pertemuan tersebut, yang pasti hal ini menjadi perhatian publik dan menunjukkan bahwa politik Aceh masih menjadi topik yang menarik untuk dibahas dan diikuti.
Pasalnya, Mualem dan Irwandi Yusuf merupakan tokoh penting di Aceh dan memiliki pengaruh yang cukup besar di masyarakat. Keduanya juga memiliki dukungan massa yang kuat, terutama masyarakat Aceh. Oleh karena itu, keputusan politik yang diambil keduanya dapat berdampak besar bagi Aceh dan masyarakatnya.
“Menarik jika pada Pemilu 2024, PNA dan Partai Aceh itu saling menjaga jarak dengan kata lain tidak saling menjegal. Kepada pemilih ditawarkan silakan pilih PA atau PNA. Lazimnya jika sudah terjepit, timbul kesadaran untuk saling mendukung dan tidak saling menghancurkan. Silakan pilih PA atau PNA karena mereka lahir dari rahim yang sama yakni GAM,” tambah Murizal yang juga fotografer senior di Aceh.
Menurut Murizal, pertemuan antara Mualem dan Irwandi Yusuf juga menunjukkan bahwa persaingan politik di Aceh tidak selalu bersifat personal dan dapat diatasi, ini dapat memberikan contoh yang baik bagi masyarakat, para kader Partai Aceh dan PNA, bahwa perseteruan politik tidak harus selalu berujung pada permusuhan yang tidak sehat.
Meskipun demikian, masih ada yang bertanya-tanya terhadap pertemuan ini. Ada yang berpendapat bahwa foto tersebut hanya sekadar tampilan politik belaka dan tidak memiliki arti yang sebenarnya. Terlepas dari itu, pertemuan ini tetap menjadi sorotan publik dan menjadi pembicaraan.
Menurut Murizal, foto ini memberikan pesan Mualem dengan Irwandi Yusuf adalah teman akrab seperjuangan, tidak akan mengganggu temannya pada Pemilu 2024 mendatang.
Murizal Hamzah adalah seorang wartawan yang terkenal di Indonesia. Ia merupakan penulis buku biografi dari deklarator Aceh Merdeka, Hasan Tiro, Ph.D. Murizal Hamzah juga pernah mengikuti pelatihan wartawan investigasi di Boston, Amerika Serikat.
Sebagai seorang wartawan, Murizal Hamzah mengetahui banyak tentang tokoh penting dalam perjuangan Gerakan Aceh Merdeka.
Lantas apa yang dibisikan Mualem kepada Irwandi Yusuf, seperti terlihat dalam foto yang viral ini. Publik hanya menebak, karena keduanya tidak memberikan keterangan apa yang mereka bisikan.