kip lhok
Beranda / Ekonomi / Harga Kakao Rekor Baru, Produsen Cokelat Sulit Hadapi Cuaca Buruk

Harga Kakao Rekor Baru, Produsen Cokelat Sulit Hadapi Cuaca Buruk

Minggu, 11 Februari 2024 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia

Hershey CEO Michele Buck. [Foto: womleadmag.com]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Harga kakao dunia mencatat rekor tertinggi baru akibat cuaca ekstrem yang merugikan tanaman di Afrika Barat. Pasar komoditas New York juga mencatat rekor tertinggi sepanjang masa pada Minggu (11/2/2024), dengan harga mencapai $5.882 per ton, mengalami kenaikan sebesar 1,33% dari sebelumnya, seperti yang dilaporkan oleh website investing.com.

Kenaikan harga kakao ini telah berdampak pada konsumen dan menekan produsen cokelat utama. CEO Hershey, Michele Buck, mengindikasikan kemungkinan penyesuaian harga.

"Peningkatan harga kakao yang signifikan diperkirakan akan membatasi pertumbuhan pendapatan tahun ini. Kami akan mempertimbangkan berbagai strategi, termasuk penyesuaian harga, untuk mengelola bisnis," ujar Michele Buck dalam sesi dengan para analis, sebagaimana dilaporkan oleh BBC.

Pernyataan tersebut disampaikan bersamaan dengan pengumuman hasil keuangan Hershey untuk tiga bulan hingga 31 Desember. Terjadi penurunan penjualan sebesar 6,6 persen karena inflasi mengurangi belanja makanan manis.

Perusahaan produsen Cadbury, Mondelez, juga menghadapi tantangan harga bahan baku. CFO Luca Zaramella menyebut "peningkatan signifikan pada harga kakao dan gula" sebagai salah satu masalah yang dihadapi perusahaan tersebut di tahun mendatang.

Peningkatan harga kakao dipicu oleh panen yang buruk di Afrika Barat, yang merupakan sumber utama pasokan global. Cuaca ekstrem akibat fenomena El NiƱo telah menyebabkan kekeringan di Ghana dan Pantai Gading, dua wilayah utama produsen biji kakao di dunia. Suhu tinggi dan pola hujan yang tidak menentu, yang disebabkan oleh perubahan iklim, dapat berdampak negatif pada hasil panen.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda